Cara budidaya ikan lele dibagi menjadi dua, yaitu cara pembenihan serta cara pembesaran. Kedua cara budidaya tersebut dapat menggunakan modal terbatas atau jumlah besar.
Ikan lele adalah jenis ikan air tawar, habitat asli Afrika, kemudian dibudidayakan masyarakat Indonesia, khususnya area Pulau Jawa.
Mengapa Harus Budidaya Ikan Lele?
Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tahun 2015, budidaya adalah salah satu sektor perikanan yang punya prospek sangat baik di Nusantara. Pertumbuhan budidaya perikanan bahkan jauh lebih besar jika dibandingkan hasil perikanan tangkap.
Dari sebuah laporan KKP tentang “Refleksi & Outlook 2018-2019” dirilis di Jakarta, 17 Desember 2018 menunjukkan bahwa produksi perikanan budidaya dari ikan juga udang, terus meningkat. Budidaya ikan air tawar terus mendominasi, mulai dari Gurame, Patin, Nila, dan termasuk Lele, dengan data berikut:
Alasan lainnya, mengapa budidaya ikan lele tinggi peminat adalah:
- Lele dapat dibudidayakan pada sumber air terbatas
- Teknologi budidaya mudah
- Pemasaran mudah
- Modal usaha relatif rendah
- Waktu panen
Sangat jelas sekali jika ikan Lele (Clarias sp.) memiliki prospek sangat baik. Masuk dalam daftar komoditas unggulan air tawar, produksi ikan lele terus meningkat per tahun.
Dengan peluang bisnis budidaya ikan lele terus terbuka dan permintaan ikan lele terus meningkat, maka anda dapat mengelola budidaya ikan lele secara intensif. Berikut info laporan KKP terkait budidaya lele yang terus meningkat hingga mencapai 114.8% tahun 2018, tertinggi no.1 disusul budidaya Gurame dan Patin.
Jenis-Jenis Ikan Lele
Sebelum mempelajari cara budidaya ikan lele, anda harus tahu apa saja jenis ikan lele di Indonesia, yaitu:
1. Lele Lokal
Clarias Batrachus, yaitu lele lokal, lele asli penghuni perairan Indonesia.
Nah, lele ini bahkan sudah jadi pilihan buat budidaya sejak 1975. Alasannya karena memang dagingnya gurih, renyah, dan rendah lemak. Walaupun begitu, lele lokal butuh waktu panen lebih lama kalau anda bandingkan dengan lele dumbo.
Butuh waktu setahun untuk budidaya lele lokal biar mencapai 500 gram loh!
Hal tersebut sekaligus menjadi alasan utama kenapa budidaya lele lokal tidak sepopuler lele dumbo. Lele lokal memang punya fans nya sendiri karena dagingnya ketika disantap.
2. Lele Dumbo
Bahasa kasarnya, lele dumbo ini pendatang di Indonesia. Tahun 1985, lele dumbo pindah negara. Lele ini juga dikenal sebagai lele hybrid karena hasil persilangan antara lele lokal Afrika dan lele lokal Taiwan. Keduanya sama spesies, yaitu Spesies C.
Budidaya ikan lele dumbo terbilang unggul, kenapa? Karena pertumbuhannya lebih cepat. Hasil panen selalu berukuran besar.
Berbeda dengan lele lokal yang butuh waktu setahun untuk ukuran 500 gram, justru lele dumbo cuman butuh 3 bulan. Bedanya, lele dumbo punya lemak lebih banyak.
3. Lele Keli
Clarias Meladerma, lele kali adalah lele lokal. Masyarakat mulai memilih jenis ini untuk budidaya tahun 1987, dimulai dari Sub Balitkanwar Palembang. Kemudian, pemijahan berhasil dilakukan tahun 1989.
Seperti namanya, Lele Keli paling banyak ditemukan di Keli, Sumatera Selatan. Dari eksperimen, lele keli lebih unggul dari lele lokal, karena hanya perlu waktu 5 bulan untuk mencapai ukuran 500 gram.
Keunggulan lele keli juga mampu beradaptasi di perairan tawar, tahan berbagai penyakit, khususnya bakteri Aeromonas.
4. Lele Sangkuriang
Clarias Gariepinus Var, Lele Sangkuriang adalah varietas unggul, hasil eksperimen peneliti Indonesia. Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar Sukabumi (BBPBAT) melalui metode silang balik induk lele dumbo Indonesia F2 dan lele jantan F6.
Eksperimen perbaikan genetik tersebut menghasilkan Lele Sangkuriang yang diakui sebagai strain lele unggul sejak tahun 1994.
Keunggulan Lele Sangkuriang adalah fekunditas telur jauh lebih banyak dibandingkan lele dumbo. Lele jenis ini bisa menghasilkan 60.000 butir telur, sedangkan lele dumbo hanya menghasilkan 30.000 butir telur.
5. Lele Phyton
Clarias Gariepinus Var, Lele Phyton merupakan hasil penelitian Kelompok Sinar Kehidupan Abadi (SKA) dari hasil persilangan lele dumbo Thailand dan lele dumbo Afrika.
Lele Phyton juga strain lele unggul dari penangkar lokal. Disebut Phyton karena bentuk kepalanya mirip ular Phyton. Lele Phyton mampu tumbuh hanya 50 hari untuk layak konsumsi. Bahkan, lele Phyton juga bisa dibudidayakan pada lingkungan suhu dingin.
Sekarang, Anda sudah tahu apa saja jenis ikan lele untuk memulai budidaya. Dari berbagai makalah budidaya ikan lele, terdapat berbagai metode budidaya yaitu:
- Budidaya kolam terpal
- Budidaya lele dalam ember
- Metode budidaya kolam tembok
- Metode budidaya bioflok
Panduan Budidaya Lele Di Terpal Untuk Pemula
Cara membudidayakan ikan lele dalam kolam terpal membutuhkan persiapan matang. Hal ini akan mempengaruhi hasil panen budidaya lele. Budidaya lele pertama kali ditawarkan oleh Bapak Mujarob tahun 1999 di Bekasi, Jawa Barat.
Ada beberapa keunggulan budidaya lele kolam terpal, yaitu:
- Lele lebih bersih dengan kualitas tinggi.
- Ikan aman dari pemangsa liar.
- Biaya ringan karena tidak perlu mengeluarkan biaya konstruksi semen seperti kolam semen.
- Perawatan dan cara budidaya ikan lele lebih mudah.
Langkah-Langkah Budidaya Ikan Lele Di Terpal
Ada beberapa langkah cara budidaya ikan lele terpal. Sebagai pemula, anda dapat mengikuti panduan berikut:
1. Persiapan Kolam
Memilih lokasi tempat kolam harus benar-benar dipertimbangkan. Pastikan lokasi cukup teduh, serta memiliki sumber air untuk sepanjang tahun. Selain itu, terpal juga harus dipasang kuat menggunakan patok bambu atau kayu.
Setelah kolam terpal siap untuk budidaya lele, cuci bagian dalam menggunakan kain atau sikat. Fungsinya adalah supaya zat kimia menghilang. Cara budidaya ikan lele ini dapat mencegah kematian ikan lele karena bau lem.
Selanjutnya, lakukan pengeringan pada kolam terpal satu hari, dan masukkan air sampai ketinggian 30 cm. Penambahan volume air juga dapat dilakukan secara bertahap hingga 80 cm.
Kemudian, biarkan air satu minggu. Tambahkan probiotik supaya tingkat kesuburan air bertambah.
2. Penebaran Benih Lele
Ketika kolam terpal sudah siap digunakan, pilih benih berkualitas. Jenis lele umumnya adalah lele Sangkuriang atau lele Dumbo. Benih dikatakan ideal juga sudah berukuran 7-8 cm. Benih tersebut sudah harus bisa memakan pelet 118, atau pellet butiran.
Untuk tebar benih, idealnya adalah 100-200 ekor per m2. Misalnya, jika kolam berukuran 2×3 m2, maka benih tidak boleh lebih dari 1.000 ekor.
Selanjutnya, biarkan benih beradaptasi terlebih dahulu dengan lingkungan kolam terpal. Caranya, masukkan air kolam perlahan dalam kantong plastik sampai suhu air kolam sama. Kemudian, biarkan benih berenang sendiri keluar dari ember.
3. Pemeliharaan/Perawatan Benih
Cara budidaya ikan lele kolam terpal bagi pemula berikutnya adalah memperhatikan benih dengan melakukan penggantian atau penambahan air. Jika air sudah kotor, ikan juga tampak banyak menggantung, maka air harus segera diganti.
Pada bulan pertama serta kedua, lakukan pergantian air satu kali. Sedangkan untuk bulan ketiga, lakukan pergantian air per dua minggu, mengapa?
Pada bulan ketiga, populasi lele jadi padat, serta pemberian pakan akan semakin meningkat. Cara mengganti air adalah dengan siphon air bawah. Gunakan selang, lalu masukkan air segar dengan percikan.
4. Memberi Pakan Ikan Lele di Kolam Terpal
Pemberian pakan harus sesuai dengan mulut ikan. Berikan pellet 118 untuk benih ikan usia 2 minggu. Sedangkan pelet 781 diberikan pada lele berusia 2 bulan hingga siap panen.
Jika ingin menekan biaya pakan, dapat memberikan pakan tambahan seperti ikan rucah atau usus ayam yang sudah direbus. Pakan tambahan tersebut dapat diberikan pada benih ikan lele yang sudah usia satu hingga tiga bulan.
Itulah berbagai cara budidaya ikan lele di terpal, bagi pemula. Sangat mudah, bukan?
Cara Budidaya Ikan Lele di Dalam Ember
Selain terpal, cara budidaya ikan lele di ember atau populer dengan sebutan BUDIKDAMBER sangat menguntungkan, yaitu:
- Menawarkan solusi terbatasnya lahan
- Kualitas dan kuantitas air baik bagi budidaya ikan lele
- Peluang protein hewani dari sayuran dan perikanan terus naik
Dalam budidaya ikan lele di ember, berikut bahan-bahan yang harus disiapkan:
- Ember ukuran 80 liter
- Gelas plastik
- Kawat
- Arang batok kelapa
- Benih lele
- Bibit kangkung
- Solder
- Tang
Tahap-Tahap Budidaya Ikan Lele di Ember Untuk Pemula
Bagi pemula, berikut adalah empat tahap budidaya ikan lele dalam ember (BUDIKDAMBER) bagi pemula:
1. Tahap Persiapan
Gelas adalah media tanam untuk potongan kangkung. Lubangi gelas sebanyak 10 hingga 15 buah menggunakan solder. Kemudian, potong kangkung dan ambil bagian bawahnya saja. Letakkan bagian bawah kangkung dalam gelas.
Selanjutnya, tambahkan arang batok kelapa mulai 50% hingga 80% gelas. Lalu, potong kawat sepanjang 12 cm sebagai kait sebagai pegangan gelas pada ember.
Persiapan bibit ikan lele juga harus diperhatikan. Dalam satu ember, bisa digunakan untuk menampung 60 hingga 100 ekor bibit ikan lele dengan ukuran 5-12 cm.
Sedangkan untuk persiapan media budidaya ikan lele dalam ember, lakukan hal-hal berikut:
- Isi ember dengan air sebanyak 60 liter, lalu biarkan 1-2 hari.
- Masukkan benih ikan lele, lalu biarkan 1-2 hari.
- Rangkai gelas untuk media tanam kangkung menggunakan kawat pada pinggir ember.
2. Tahap Pemeliharaan BUDIKDAMBER
Letakkan ember di lokasi yang memperoleh matahari secara maksimal. Dalam budidaya ini, anda akan panen dua hal, yaitu ikan lele dan kangkung.
Kangkung biasanya akan tumbuh pada hari ketiga. Jika anda mendapati kutu pada daun kangkung, buang batang atau daun karena dapat membuat tanaman mati.
Pada ikan lele, berikan pakan sesuai ukuran ikan, dan sekenyangnya. Bisa dua atau tiga kali waktu tetap. Untuk ukuran 5-7cm, pilih pakan pf 800, sedangkan ukuran 10 cm pilih pakan pf1000, dan lebih dari 12 cm bisa pakan 781-2, 781-1, 781.
Ketika air berubah hijau, perhatikan bagaimana nafsu makan ikan lele dalam ember.
3. Tahap Pergantian Air
Cara budidaya ikan lele di ember juga harus memperhatikan sipon atau pergantian air. Jika ikan tampak memiliki nafsu makan menurun, air berbau karena NH3 atau H2S, dan ikan tampak menggantung, maka harus segera diganti.
Gunakan selang untuk menyedot kotoran dari bagian dasar ember. Lakukan pergantian tersebut tiap 10 hingga 14 hari.
Dalam penyedotan, buang air kotor sebanyak 5-8 liter, atau ganti secara keseluruhan dengan air bersih. Ketika kangkung terus tumbuh dan membesar, maka membutuhkan air lebih banyak. Sehingga, air harus terus ditambahkan sampai leher ember.
4. Tahap Panen Ikan Lele Dalam Ember
Tahap terakhir adalah panen, dan dalam cara budidaya ikan lele dalam ember ini juga berarti anda bisa panen kangkung. Panen pertama sayuran tersebut mulai dari 14 hari sampai 21 hari sejak penanaman. Sedangkan panen ikan lele bisa anda mulai dari usia 2 bulan, jika bibit bagus serta kualitas pakan baik.
Ketika panen kangkung, sisakan bagian tunas kangkung supaya dapat tumbuh kembali. Sedangkan ketika panen ikan lele, dapat dilakukan dengan sistem kuras atau serok.
Jika jumlah ikan berkurang, maka bisa jadi karena dimakan kucing, kanibal, atau juga loncat ketika musim hujan.
Ketika panen kangkung pada panen kedua, jarak panen adalah 10-14 hari sekali. Kangkung dapat bertahan hingga 4 bulan dari waktu penanaman.
Cara Budidaya Ikan Lele Dalam Kolam Tembok
Kolam tembok merupakan kolam permanen, dengan menggunakan pasir dan semen sebagai bahan utama. Ada banyak peternak ikan lele yang memilih budidaya ikan lele menggunakan kolam tembok karena awet dan bebas bocor, dibandingkan kolam tanah atau kolam terpal.
Cara budidaya ikan lele dalam kolam tembok juga terbilang mudah. Tentu saja, perbedaan dengan media budidaya lain adalah biaya. Kolam tembok membutuhkan biaya sangat besar dalam proses pembuatan.
1. Tahap Membuat Kolam Tembok
Kolam tembok atau kolam beton dibangun menggunakan campuran pasir, semen dan ditambah kerangka besi. Sesuaikan ukuran kolam dengan kebutuhan. Pada bagian dasarnya, dapat dibuat sedikit miring sesuai arah pemasukan air menuju ke pengeluaran air.
Fungsinya adalah supaya menguras air kolam jadi lebih mudah, termasuk ketika membersihkan lumpur atau endapan pakan. Tambahkan pula parit dalam tengah kolam supaya proses panen jadi lebih mudah.
Jika konstruksi kolam beton cara budidaya ikan lele sudah siap, biarkan beberapa hari sampai kering. Lalu, lakukan pengeringan, pemupukan, dan pengisian air.
Proses Pengeringan
Keringkan kolam beton sampai benar-benar sempurna. Setelah itu, lakukan sterilisasi dengan isi air kolam hingga separuh tinggi kolam. Kemudian, masukkan beberapa pelepah pisang, sampai mengapung dan membusuk. Biasanya, membutuhkan waktu dua minggu.
Tujuannya adalah supaya racun dari sisa zat kimia dapat menghilang saat proses konstruksi kolam tembok. Jika langsung mengisi air dan ikan lele langsung dimasukkan, maka ikan lele akan kepanasan dan mati.
Kandungan zat dalam batang pohon pisang dapat menghilangkan racun pada kolam beton baru. Ketika sudah membusuk dan sudah 2 minggu, maka angkat pelepah dari kolam lalu bersihkan kolam.
Lanjutkan dengan mengeringkan kolam dan lakukan pemupukan.
Proses Pemupukan
Jika kolam beton sudah kering, gunakan pupuk dan taburkan pada dasar kolam. Pupuk yang dapat digunakan adalah kotoran kambing atau kotoran sapi yang dicampur tanah serta pupuk kompos.
Penaburan pupuk kompos berfungsi supaya ada pakan alami tumbuh, seperti cacing kecil atau plankton.
Tanah merupakan media utama pada pertumbuhan makhluk hidup, serta adanya pupuk kompos akan menunjang pertumbuhan plankton lebih subur.
Pemupukan pada kolam tanah berfungsi supaya bibit penyakit mati dan pH tanah meningkat. Taburkan pupuk kompos yang sudah dicampur tanah dalam dasar kolam, termasuk dengan ketinggian 10 cm hingga 15 cm.
Proses Pengisian Air
Terakhir, isi air dengan tinggi mencapai 30 cm dan biarkan hingga 3 hari. Pastikan bahwa kolam terkena sinar matahari. Sehingga, akan membantu pertumbuhan biota air dan plankton lebih optimal. Jika sudah dibiarkan hingga 3 hari, tambah air kembali hingga mencapai 90-100 cm, sesuai dengan kedalaman kolam.
Biarkan selama 3 hari, supaya komponen dalam air kolam termasuk eceng gondok dapat meningkat. Tunggu tiga hari, dan sebar benih lele.
2. Tahap Pemilihan Dan Penebaran Bibit
Tahap berikutnya setelah persiapan kolam adalah memilih bibit. Pilihan bibit yang tepat akan menghasilkan panen lele berkualitas. Berikut adalah ciri-ciri bibit lele yang baik:
- Gerakan benih lincah
- Tidak terdapat cacat
- Kulit mengkilap tanpa bercak
- Ukuran seragam
Tugas berikutnya adalah tebar benih. Ketika memasukkan bibit lele dalam kolam, hindari memasukkan secara langsung. Lele membutuhkan waktu beradaptasi dengan suhu air, sehingga tidak kaget atau stress.
Masukkan bibit lele dan wadahnya dalam kolam dan biarkan hingga 15 atau 30 menit. Biarkan bibit-bibit keluar sendiri. Miringkan wadah hingga 30 menit, supaya lele keluar sendiri.
3. Tahap Pemberian Pakan Kolam Tembok
Cara budidaya ikan lele di kolam tembok yang harus diperhatikan adalah pemberian pakan. Ikan lele adalah golongan karnivora, sehingga memberi pakan akan mudah. Berikan pakan dengan kandungan mineral, vitamin, protein, dan gizi lainnya.
Pakan pelet butiran sangat penting untuk lele yang masih benih, serta pastikan terdapat pakan alami seperti cacing dan plankton dalam kolam.
Berikan pakan tambahan agar lele dapat berkembang optimal. Jika sudah besar, berikan pelet sesuai ukuran lele dan tambahkan pakan alternatif agar dapat hemat anggaran.
Sumber pakan lele lainnya adalah ikan rucah, daun singkong dengan campuran pelet, bekicot dicacah, atau lainnya termasuk campuran bekatul dengan pelet.
Jika sedang lapar dan stok pakan minim, maka hewan lele dapat memangsa temannya sendiri yang berukuran lebih kecil karena kanibal. Jadi, pastikan untuk memberi pakan tepat waktu serta rutin. Frekuensi memberi pakan juga harus sama dan waktu sama.
Pada benih lele, beri pakan tambahan lebih sering. Hal ini dikarenakan bibit lele akan mudah sekali merasa lapar. Cara mengetahui porsi pakan lele setiap hari sangat mudah. Tinjau saja bagaimana perkembangan lele per 10 hari. Semakin besar lele, maka semakin sedikit pakan yang diberikan.
4. Proses Pemeliharaan
Lele dalam kolam beton atau kolam tanah akan tetap sehat jika manajemen dalam mengelola air sangat diperhatikan. Kuras kolam budidaya secara rutin, dan hindari adanya endapan pakan dalam dasar kolam.
Endapan pakan mengandung zat amonia yang dapat membuat lele mati. Jika sudah ada aroma kurang sedap, ganti air sesegera mungkin. Semua jenis kolam harus memiliki pintu atau pipa pemasukan dan pengeluaran air. Pasang strimin pada bagian tersebut untuk melindungi lele dari hama pemangsa, seperti linsang dan musang air.
5. Panen Lele Dalam Kolam Tembok
Setelah 2,5 bulan atau 3 bulan, lele siap anda panen. Berikan pakan sedikit berkurang saat dua minggu sebelum panen. Gunakan sarung tangan sebagai alat pelindung ketika ingin memanen. Caranya, kuras air kolam sampai air tersisa 10 cm.
Gunakan jaring untuk menangkap lele. Biasanya, panen dapat dilakukan jika dalam satu kilogram terdapat 5 hingga 9 ekor lele.
Cara Budidaya Lele Sistem Bioflok
Budidaya ikan lele bioflok itu seperti apa sih? Bioflok berasal dari kata BIOS dan FLOCK.
BIOS adalah kehidupan.
FLOCK adalah gumpalan.
Jadi, apa maksudnya?
Budidaya Ikan Lele secara Bioflok berarti mengumpulkan berbagai organisme, seperti cacing, alga, jamur, bakteri, protozoa, dan lainnya dalam gumpalan. Teknologi tersebut didapat dari hasil adopsi teknologi mengolah limbah lumpur aktif, menggunakan bantuan aktivitas mikroorganisme.
Singkatnya, Anda akan budidaya ikan lele dengan memperbanyak mikroba atau bakteri menguntungkan. Fungsinya, supaya mutu air lebih baik dan stabil.
Cara budidaya bioflok pada ikan lele juga dapat mengurangi amonia dan senyawa beracun lainnya, mengurangi adanya bakteri patogen, supaya ikan dapat berkembang.
Sisa pakan, kotoran, serta organisme mati bermanfaat untuk menumpuk bahan organik. Sehingga, menjadi unsur hara untuk mendukung perkembangan bakteri dan menghasilkan flok.
Dalam teknologi ini, anda jarang mengganti air, kemudian bahan organik terus teraduk dengan kadar oksigen cukup untuk mendukung proses aerob.
Daftar Karbon Organik
Agar proses budidaya ikan lele sistem bioflok penuh dengan bakteri menguntungkan, maka anda harus menambahkan bakteri probiotik secara bertahap. Menambahkan karbon organik adalah cara budidaya ikan lele terbaik untuk mempercepat pertumbuhan mikroba menguntungkan.
Berikut adalah daftar karbon organik yang dapat anda gunakan:
- Tetes tebu/ molase
- Gula pasir
- Tepung terigu
- Leri/ air cucian beras
Bakteri kemudian membentuk konsorsium, mengakibatkan munculnya flok. Seluruh bahan organik diaduk serta diaerasi dan tersuspensi, kemudian bakteri heterotrof akan menguraikan secara aerob sehingga menjadi senyawa anorganik.
Mengapa harus menggunakan teknologi bioflok sebagai cara budidaya ikan lele? Karena berbagai manfaat berikut:
- Efisiensi air karena jarang ganti air
- Tidak perlu harus bergantung pada sinar matahari
- Padat tebar lebih banyak (maksimal 3.000 ekor per meter persegi)
- Produktivitas tinggi
- Ramah lingkungan
- Mengurangi pembuangan limbah
- Efisiensi lahan
- Efisiensi pakan
Syarat Cara Budidaya Ikan Lele Bioflok
Hal lainnya yang perlu Anda perhatikan adalah syarat budidaya lele sistem bioflok, sebagai berikut:
- Media budidaya harus kuat (beton/ terpal/ fiber)
- Butuh ketelitian dan kedisiplinan tinggi
- Harus ulet
- Membutuhkan alat untuk aerasi dan mengaduk
- Paham teknologi budaya
Langkah-Langkah Budidaya Lele Bioflok
Menurut Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, program lele Bioflok telah berkontribusi dalam peningkatan produksi lele tingkat nasional. Pada tahun 2016 hingga 2017 terdapat peningkatan hingga 131%. Memulai budidaya lele sistem bioflok bagi pemula adalah dengan berbagai langkah berikut:
1. Membuat Kolam
Budidaya ikan lele teknologi bioflok dapat diterapkan secara intensif dengan membuat kolam dari beton, fiber, atau terpal tanpa membangun kolam berbentuk sudut. Melainkan, bisa menggunakan konstruksi bentuk kolam bundar, dari bahan plastic dan rangka besi wiremesh.
Berikut bahan-bahan membuat kolam budidaya lele bioflok:
- Besi anyaman dengan diameter 6 mm sebagai rangka dinding.
- Fiber tipis/tripleks 2 mm/karpet talang sebagai pelapis dinding
- Plastik untuk dasar dan dinding kolam, bisa pakai terpal
- Pipa PVC ukuran 2 inci dan knee sebanyak 2 buah.
- Lem/sealer
- Gergaji besi
- Gunting
Cara membuat kolam:
- Potong besi anyaman sesuai kebutuhan, kaitkan antar buku menggunakan cincin besi/kawat sehingga membentuk lingkaran.
- Buat kolam dengan bentuk persegi ukuran 1×2 m2, 2×4 m2, atau kolam bundar diameter 2 meter. Jika ingin membuat kolam persegi, melengkungkan sudut supaya tidak ada sudut mati.
- Potong plastik/terpal sesuai ukuran, bentuk kolam dan jahit atau lem supaya tidak bocor.
- Terpal sudah siap, masukkan rangka besi yang sudah disiapkan.
2. Persiapan Kolam
Ada empat tahap dalam persiapan kolam budidaya lele sistem bioflok, yaitu:
- Mengisi air
- Memasang peralatan
- Memberi treatment
- Mengaduk dan proses aerasi
- Tebar benih
Berikut adalah berbagai penjelasan masing-masing tahap persiapan kolam lele teknologi bioflok.
Mengisi Air
Sebelum mengisi air pada kolam, bersihkan/disterilkan terlebih dahulu. Misalnya, dengan pengeringan atau disinfeksi pakai kaporit 10%.
Isi air kolam sampai penuh hingga 80-100 cm, menggunakan air sungai atau air sumur yang sudah anda beri kaporit 30 gram per m3 dalam waktu tiga hari untuk kolam luar ruangan. Sedangkan kolam dalam ruangan membutuhkan kaporit, dan biarkan hingga 24 jam. Kemudian, menetralkan air menggunakan 15 gram per m3 sodium thiosulfate.
Memasang Peralatan
Ketika memasang peralatan budidaya lele sistem bioflok, anda harus menyiapkan selang aerator, pipa pengeluaran pompa, dan filter. Setelah memasang peralatan, uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui kekuatan aliran arus serta menguji kemampuan pengadukan.
Buat aliran melingkar sampai muncul endapan pada bagian tengah kolam. Pasang pompa di tengah dan keluarkan aliran air pada bagian tepi kolam, pasang pada arah berlawanan.
Memberi Treatment
Berikut adalah cara memberi perlakuan atau treatment air dalam budidaya lele sistem bioflok:
- 100 gram kapur tohor per m3/200 gram per m3/dolomit 200 gram per m3.
- Garam non-yodium (krosok) 3 kg per m3 air.
- 5 cc Probiotik bakteri heterotrof per m3, yaitu: Bacillus subtilis, Bacillus megaterium, Bacillus licheniformis, Bacillus Polymyxa.
- Tetes tebu/molase 100 cc per m3, atau gunakan 75 gram gula pasir per m3.
- Biarkan air selama 7 hari, hingga berubah warna sampai licin.
- Tebar benih dalam kolam.
Mengaduk dan Proses Aerasi
Sediakan 100-watt blower untuk pengadukan 6 unit kolam bundar. Fungsinya adalah mengaduk media hingga seluruh bahan organik tercampur rata dan terurai dengan sistem aerobic. Sehingga, oksigen terlarut (DO) akan meningkat dan gas karbondioksida (CO2) dapat terbuang.
Pengadukan juga dapat mengurangi turunnya pH serta alkalinitas air, meningkatkan kadar oksigen (O2) bagi bakteri serta ikan lele dalam kolam.
Tahap ini harus terus dilakukan selama proses budidaya untuk mencegah amoniak tinggi, dan menghindari pengaruh jasad plankton mati karena level oksigen rendah.
Aerasi juga dibutuhkan supaya flok tetap terjaga dan tersuspensi dalam air. Dengan demikian, budidaya ikan lele sistem bioflok memiliki kualitas air yang sesuai.
3. Tebar Benih
Idealnya, benih lele yang hendak ditebar minimal berukuran 7cm, sebanyak 1.000 benih per meter2.
Sebelum proses tebar benih, rendam atau sterilkan benih lele menggunakan vaksin, dan ikuti sesuai petunjuk penggunaan. Lakukan proses tebar benih saat pagi atau sore.
Untuk mencegah benih lele stress, lakukan penyamaan suhu air dalam wadah benih secara bertahap. Cara adaptasi benih adalah menambahkan air kolam dalam kantong benih. Benih yang mampu beradaptasi pasti dapat keluar dari kantong benih menuju ke kolam.
Cara budidaya ikan lele sistem bioflok harus memperhatikan pengelolaan air. Anda harus menambahkan probiotik dalam kolam budidaya.
Pada hari -1 hingga hari ke-66, dosis probiotik yang diberikan adalah 2 ml/m3 pada benih lele 7-8cm.
Cara Memberi Pakan Lele Sistem Bioflok
Jika sudah ditebar dalam kolam, benih harus “puasa” hingga dua hari supaya proses adaptasi berjalan lancar. Hal ini penting supaya benih ikan lele benar-benar dalam kondisi bersih atau “perut kosong”.
Pertama kali memberi pakan benih harus benar-benar maksimal. Beri probiotik dan lakukan pengapuran seminggu sekali di bulan pertama. Kemudian, pada setiap 5 hari di bulan kedua, dosis pengapuran adalah 200 gram tiap m3 air.
Tambahkan tepung terigu/tapioka/tepung beras (unsur C), sekitar 240 gram untuk tiap 10 kg pakan. Berikan juga aerasi kuat pada dasar kolam sampai ke permukaan air. Tujuannya adalah agar proses pengadukan berjalan lebih cepat dan membentuk flok.
Komposisi Pakan Lele
Pakan lele harus anda fermentasikan terlebih dahulu, menggunakan probiotik Lactobacillus selama 2 hingga 7 hari. Berikut adalah komposisi pakan lele:
- Probiotik, 2 cc per kilogram pakan + air bersih 25% dari berat pakan.
- Campur kedua bahan sampai rata
- Letakkan dalam wadah dan biarkan hingga 2 hari.
- Aduk kedua bahan setiap hari.
- Jenis pakan selama budidaya adalah pelet buatan pabrik berstandar SNI.
Memberi pakan benih lele setelah puasa adalah 2,5% dari bobot biomassa. Tujuannya untuk mendukung adaptasi lambung setelah proses puasa. Pada pemberian pakan berikutnya, beri dua kali sehari, saat pagi dan sore hari. Porsi pakan harus 80% dari daya kenyang ikan.
Berdasarkan Buku Saku Budidaya Lele Sistem Bioflok dari Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya tahun 2017, berikut adalah panduan tabel memberi pakan lele agar lebih mudah:
Umur Benih | Berat Badan | Panjang | Ukuran Pakan | Dosis Pakan |
1-10 | 2,5-5 | 7-8 | 2mm | 6-5 |
11-20 | 5-2,0 | 11-12 | 2mm | 5-4,5 |
21-30 | 20-50 | 15-16 | 2mm | 4,5-4 |
31-40 | 50-80 | 18-19 | 3mm | 4-3 |
41-50 | 80-100 | 20-22 | 3mm | 3-2 |
51-60 | >100 | >30 | 3mm | 2 |
Mengendalikan Hama dan Penyakit Pada Budidaya Lele
Dalam budidaya lele, masalah yang sering terjadi adalah penyakit serta benih ikan lele mati. Dalam kegiatan pembesaran, ada beberapa penyakit muncul karena kondisi lingkungan kurang baik. Penyakit adalah keadaan fisik, morfologi, atau fungsi yang berubah, dari kondisi normal karena masalah internal atau eksternal.
Cara budidaya ikan lele dalam menangani penyakit adalah berikut:
- Siapkan wadah/lahan budidaya berkualitas: keringkan kolam, beri kapur, serta balik tanah dasar, dan kegiatan lainnya.
- Disinfeksi seluruh wadah dan peralatan sebelum serta selama proses budidaya.
- Jaga kualitas air budidaya dalam kondisi optimal supaya ikan tetap hidup.
- Lakukan penebaran padat tebar ideal agar kontak antar ikan dapat berkurang serta mencegah kanibalisme.
- Seleksi benih/induk dengan memilih benih sehat, yaitu dengan screening PCR atau sudah tersertifikasi.
- Berikan imunostimulan serta vitamin C guna menjaga stamina serta membantu ketahanan tubuh benih lele agar meningkat.
- Vaksinasi induk atau benih untuk peningkatan kekebalan ikan lele.
Jika upaya pengobatan dan penyembuhan tidak memberikan hasil signifikan, berikut hal-hal yang harus anda perhatikan:
- Berikan dosis obat secara tepat, sesuai petunjuk label.
- Pengobatan langsung pada ikan sakit atau dari pakan dengan obat yang terdaftar.
Penyakit parasite muncul karena adanya organisme tingkat rendah seperti jamur, bakteri, protozoa, dan virus.
Berikut adalah berbagai jenis penyakit yang dapat mengganggu budidaya ikan lele:
Penyakit Merah
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Aeromonas Hydrophilla serta Pseudomonas Hydrophylla. Bakteri tersebut berbentuk batang dengan cambuk pada bagian ujung batang. Campuk tersebut adalah alat gerak.
Berikut gejala penyakit merah pada ikan lele:
- Warna tubuh gelap, tidak nafsu makan, sering bergerombol pada saluran pembuangan, ekses lendir, dan kulit kusam.
- Pada bagian ekor, pangkal sirip, anus, dan bagian tubuh lain Nampak pendarahan.
- Sisik lepas, luka pada bagian mulut dan lainnya.
- Infeksi berat, perut bengkak dan lembek isi cairan merah dan kekuningan.
- Ikan lele mati lemas di permukaan atau dasar kolam.
Pengendalian penyakit merah adalah berikut:
- Disinfeksi sarana budidaya sebelum serta selama proses budidaya.
- Beri imunostimulan (vitamin C untuk pakan) rutin selama budidaya.
- Kualitas air harus diperbaiki secara total, kurangi bahan organik terlarut atau tingkatkan frekuensi air baru.
- Rendam dalam larutan garam dapur selama 24 jam dengan konsentrasi 500-1.000 ppm.
Penyakit Pseudomoniasis
Bakteri Pseudomonas spp adalah penyebab utama penyakit tersebut, dengan gejala berikut:
- Ikan lele lemas, bergerak lamban, nafas megap-megap pada permukaan air.
- Insang pucat, warna tubuh gelap
- Bagian luar tubuh muncul bercak-bercak merah, sirip, kulit, dan insang juga rusak.
- Cara mengendalikan penyakit pseudomoniasis pada budidaya lele adalah berikut:
- Perbaiki kualitas air secara total, kurangi bahan organik, atau tingkatkan frekuensi air baru.
- Kurangi pemberian pakan serta jumlah benih ikan dalam wadah budidaya.
- Rendam dalam larutan garam dapur sebanyak 500-1.000 ppm.
Penyakit Saprolegniasis
Saprolegnia spp. Serta Achlya spp. merupakan penyebab penyakit Saprolegniasis, dengan gejala berikut:
- Penyakit bersifat kronis sampai akut, sehingga 100% ikan lele bisa mati.
- Reproduksi aseksual, yaitu melalui hifa fertile sehingga menghasilkan spora
Cara mengendalikan penyakit Saprolegniasis:
- Tingkatkan suhu air > 28 derajat C dan ganti air lebih sering.
- Garam dapur konsentrasi 1-10 promil maksimal 60 menit.
Penyakit Bintik Putih, Gatal (Trichodiniasis)
Penyebab penyakit ini adalah Ichthyophthirius multifiliis, dan berikut adalah gejala penyakit tersebut:
- Ikan lemah, sering muncul pada permukaan air.
- Tampak bintik-bintik putih di sirip, kulit, serta insang.
- Ikan lele menggosok-gosokkan tubuh pada dinding atau dasar kolam.
- Cara pengendalian penyakit tersebut dalam budidaya ikan lele adalah berikut:
- Jaga kualitas dan kuantitas air
- Rendam dalam larutan garam dapur selama 24 jam dengan konsentrasi 500-1.000 ppm. Beri air segar dan ulangi pengobatan sesudah 3 hari.
Masa Panen Lele Bioflok
Ada dua cara panen dalam budidaya ikan lele.
Pertama, adalah metode panen sortir.
Kedua, metode panen total.
Panen sortir berarti memilih mana saja ikan lele yang sudah layak dipanen dan memenuhi kebutuhan pasar. Sehingga, ukuran kecil dapat anda budidayakan kembali.
Sedangkan panen total adalah menambah umur pada benih ikan supaya dapat dipanen bersamaan sesuai ukuran pasar.
Panen dapat anda lakukan kalau cara budidaya ikan lele sudah mencapai 50 hingga 80 hari dengan ukuran 75-150 gram.
Teknologi bioflok mampu menekan FCR hingga 0,7 kemudian pemanenan dengan membuka saluran pembuangan wadah budidaya. Sehingga, ikan lele mengumpul dan dapat ditangkap secara mudah menggunakan lambit atau waring.
Cara panen lainnya yaitu dengan memakai pipa ruas bambu. Atau, gunakan paralon, dan letakkan pada dasar kolam. Surutkan air kolam, sehingga seluruh ikan lele masuk dalam ruas bambu atau paralon dan ikan tersebut dapat dipanen secara mudah.
Kumpulkan seluruh ikan lele hasil budidaya pada ayakan atau happa dengan air kolam yang terus mengalir. Kemudian, angkut dan pasarkan.
Setelah panen, lakukan pemberokan pada ikan supaya dapat mengurangi ikan mati sampai bagian pemasaran. Lalu, packing ikan dalam kemasan plastik untuk dipasarkan.
Daftar 7 Pengusaha Sukses Dengan Cara Budidaya Lele
Masih belum yakin bahwa cara budidaya lele adalah ladang bisnis potensial untuk anda kembangkan?
Sudah banyak pengusaha sukses, memulai semuanya dari budidaya ikan kumis ini. Mari kita kupas masing-masing pengusaha tersebut, dan bagaimana cara sukses dari ikan lele.
1. Gibran Huzaifah, CEO eFishery
Dunia startup memiliki satu nama menginspirasi, Gibran Huzaifah. Sebagai founder eFishery, Gibran berhasil membuat alat yang berfungsi mendeteksi wadah budidaya ikan lele. Alat tersebut mampu mendeteksi kejernihan air, ketersediaan pakan, dan informasi penting lainnya.
Dengan bantuan alat tersebut, maka akan membantu para pelaku budidaya untuk hemat pakan, memperbaiki kualitas air kolam, dan hemat tenaga kerja.
Lele juga tidak akan telat untuk memperoleh pakan serta kanibal karena deteksi tersedianya pakan dari alat eFishery.
Dari produksi alat tersebut, Gibran berhasil menyabet berbagai penghargaan, termasuk Slush Global Winner tahun 2014, di Helsinki.
2. Petani Lele Indramayu, Penghasilan 100 Juta Per Hari
Jika anda berkunjung ke Desa Puntang dan Desa Krimun, Kec. Lohsarang, Indramayu, Propinsi Jawa Barat, anda dapat menemukan ratusan hektar area budidaya lele.
Pak Carmin dan Maman adalah dua petani lele. Pak carmin dengan bantuan kelompoknya kini berhasil kelola hingga 25 hektar kolam lele. Kisahnya bermula ketika budidaya ikan windu yang gagal karena air pesisir sudah tercemar limbah. Ketika benih windu urung dan berganti lele, usaha tersebut membuahkan hasil, karena ikan lele mampu bertahan.
Sedangkan pak Maman telah memiliki 200 kolam dengan kapasitas panen per hari mencapai 7 ton. Anda bisa menghitung sendiri, jika harga 1 kg lele mencapai 15.000, maka penghasilan pak Maman per hari adalah 105 Juta!
Untuk mempermudah budidaya, pak Maman memilih alat eFishery buatan Gibran.
3. Fauzan Hangriawan, Jual Bibit Lele Per Bulan 200 Juta!
Banyak media papan atas, termasuk Kompas dan Kontan yang meliput Fauzan Hangriawan, membuat namanya langsung populer.
Sebagai lulusan hukum Universitas Atmajaya, Jakarta Fauzan tidak pernah bercita-cita jadi pengusaha lele. Dengan berbagai upaya usaha yang selalu gagal, Fauzan nekat menggunakan modal Rp. 1,5 juta untuk beli bibit lele dan terpal.
Bibit yang ia pilih saat itu adalah Lele Dumbo. Lahan belakang rumahnya yang masih kosong pun ia manfaatkan. Dari bibit tersebut, hanya 40% lele yang menghasilkan. Namun, ia terus belajar bagaimana cara budidaya lele agar berhasil.
Dari lele Dumbo, ia beralih pada lele Sangkuriang, sebuah varietas unggul pemerintah yang hanya butuh waktu dua bulan untuk cepat panen.
Fauzan merintis Sylvia Farm dan menghasilkan hingga 600 ribu bibit lele. Kini, ia berhasil memproduksi tiga hingga empat kwintal lele. Jika harga per kilo adalah Rp15 ribu, maka ia berhasil meraup Rp 4.5 juta tiap hari.
4. Bripka Heidi, Polisi Sekaligus Pengusaha Lele
Kisah satu ini menunjukkan, jangan cepat puas walaupun sudah jadi PNS. Bripka Heidi, seorang Polisi asal Probolinggo ini berhasil mengembangkan hingga 24 kolam lele dengan sistem terpal. Usahanya bermula gara-gara tilang seseorang pengusaha lele yang sedang melintas tahun 2009.
Dari situlah, Heidi memiliki ide berbisnis. Cara budidaya lele yang ia coba adalah membuat satu kolam lele dengan omset mencapai 6.5 juta. Kini, ia berhasil memiliki 24 kolam lele. Berkat keberhasilannya, ia pun sering menjadi narasumber dalam berbagai acara untuk para polri yang akan pensiun.
5. Pak Erfani, Cara Budidaya Lele Bioflok, 2 Bulan Puluhan Juta
Budidaya lele sangat mungkin dapat hemat ruang dan hemat pakan. Pak Erfani, pengusaha lele dari Aceh menyebut solusi tepat adalah dengan teknik bioflok.
Floc adalah bakteri baik yang akan membantu agar kotoran lele bisa berubah jadi makanan. Dengan cara ini, pak Erfani berhasil membuka lapangan kerja bagi dua karyawan dengan gaji tetap. Serta, Erfani menjadi penerima bantuan Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh dengan 8 kolam budidaya.
6. Yuriko Maulana, Sukses Dengan Cara Budidaya Lele Mutiara
Sebagai mahasiswa Sarjana Ekonomi, Yuriko Maulana asal Godean, Sleman Jogjakarta sukses sebagai pengusaha lele konsumsi serta penyedia bibit.
Yuriko memaparkan bahwa peternak lele pasti sukses jika berhasil menjaga kualitas air dan memilih bibit bagus. Ia pun memilih Lele Mutiara, sebuah varian lele terbaru pemerintah. Dengan total 1070 meter persegi lahan budidaya, Yuriko menarik perhatian banyak orang karena kolam lele yang tidak bau dan bersih.
7. Pak Makin Sukses Panen 30 Ton Lele Per Bulan
Walaupun ada begitu banyak teknik budidaya ikan lele, anda yang ingin membangun usaha budidaya ikan lele konvensional dapat meniru pak Makin.
Jadi, jangan berkecil hati.
Kolam lele biasa masih menguntungkan karena pak Makin, pengusaha lele asal Trenggalek berhasil panen hingga 30 ton per bulan!
Nah, sekarang anda sudah tahu sendiri bagaimana cerita para peternak ketika berusaha merintis dan mencari cara budidaya lele. Kalau anda mulai dari bibit unggul dan kualitas air, pasti panen melimpah!
Sumber referensi:
Incoming search terms:
- jenis ikan lele di indonesia