Budidaya Ikan Nila Lengkap Untuk Pemula

Budidaya ikan nila sangat berpeluang untuk bisnis pemula. Ikan nila adalah ikan tawar Indonesia dengan nilai ekonomis. Masyarakat memiliki respon tinggi terhadap ikan nila, yang populer dengan julukan “Chicken Fish” karena memang sering dikonsumsi seperti ayam.

Selain Ikan Lele, ikan Nila adalah salah satu jenis ikan komoditas unggul dan potensial masyarakat Indonesia. Hal ini karena kemudahan budidaya, kondisi alam, dan permintaan tinggi.

Mengapa Harus Budidaya Ikan Nila?

Mari perhatikan data di atas. Data ini diambil dari Laporan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), dirilis di Jakarta, 17 Desember 2018 dengan judul “Refleksi & Outlook 2018 & 2019”.

Infografis Budaya Ikan Nila

Dari data tersebut, budidaya ikan nila terus meningkat dari tahun 2012 hingga 2018. Selama 6 tahun, ikan Nila menjadi budidaya tertinggi ke-3 dari sebelas jenis produksi perikanan budidaya.

Dari laporan tersebut, KKP membeberkan bahwa budidaya ikan nila dari tahun 2015-2018 terus meningkat sebagai salah satu komoditas tertinggi, dengan pertumbuhan rata-rata mencapai 7,62%.

KKP juga melaporkan sesuai sumber informasi Badan Pusat Statistik tahun 2018, bahwa angka konsumsi ikan terus meningkat per tahun. Ini dia datanya:

Angka Konsumsi Ikan Nila

Dilansir dari website resmi KKP, Salah satu perusahaan besar, PT Japfa Comfeed Indonesia, Tbk telah berhasil melakukan ekspor perdana awal tahun 2020 dengan total mencapai Rp 3,4 milyar, berupa produk fillet ikan nila!

Produk fillet tersebut khusus untuk ekspor USA, sedangkan olahan ikan Nila untuk memenuhi ekspor Filipina dengan total pencapaian Rp 3,5 milyar!

Tren positif ini menambah deretan alasan mengapa anda harus mempelajari cara budidaya ikan nila sejak sekarang!

Selain itu, banyak pengusaha memilih ikan nila karena alasan berikut:

  • Pertumbuhan cepat
  • Modal kecil
  • Benih mudah dicari
  • Jenis ikan nila bervariasi
  • Mudah berkembang biak
  • Toleran dengan perubahan kondisi lingkungan
  • Dapat dipelihara dalam beragam jenis wadah budidaya
  • Harga jual tinggi dan stabil
  • Keuntungan besar
  • Pemasaran ikan sangat luas, dari pasar lokal hingga luar negeri (Jepang, Singapura, Amerika)

Jenis-Jenis Ikan Nila Untuk Budidaya

Begitu banyak penelitian serta rekayasa genetik terus berkembang untuk memenuhi kebutuhan produksi ikan nila. Ada juga jenis ikan nila yang memiliki banyak nama mengikuti daerahnya. Misalnya, Ikan Nila Larasati populer dengan sebutan Jatimbulan untuk Jawa Timur, namun disebut ikan nila Sultana untuk wilayah Jawa Barat.

Agar memudahkan ketika memilih benih, pastikan untuk bertanya pada pembudidaya tentang jenis ikan nila.

Ikan Nila Lokal

Oreochromis niloticus Bleeker, atau dikenal dengan sebutan nila hitam, asal Taiwan, kemudian dibudidayakan di Danau Tondano, Sulawesi Utara dan menyebar hingga ke seluruh Indonesia. Penamaan ikan nila lokal karena jenis yang paling populer.

Ciri fisik adalah tubuh hitam keabuan dengan perut terang. Banyak pengusaha budidaya ikan nila memilih jenis tersebut karena cepat tumbuh dan daya tahan kuat.

Ikan Nila Merah

Jenis ikan nila merah adalah jenis paling populer untuk budidaya. Tidak hanya warnanya yang menarik, tapi juga enak untuk santapan. Keunggulan jenis ini adalah karena pertumbuhan cepat. Sehingga, dapat memberikan untung lebih cepat bagi pengusaha budidaya.

Ikan Nila GIFT

Nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) adalah hasil persilangan dari  8 varietas nila asal Kenya, Israel, Taiwan, Mesir, Thailand, Ghana, dan Senegal.

International Center for Living Aquatic Research Management (ICLARM), Filipina melakukan persilangan tersebut, sedangkan generasi ke-4 nila GIFT kemudian dibawa ke Indonesia tahun 1994.

Keunggulan nila GIFT adalah perkembangan cepat, yang mampu mencapai 600 gram per ekor pada usia 5 hingga 6 bulan. Anatomi tubuh adalah ukuran rongga perut, tulang, dan kepala lebih kecil. Sehingga, dagingnya lebih banyak. Sedangkan untuk interval pemijahan mulai 3 hingga 6 minggu.

Nila GIFT mampu menghasilkan telur mulai 2000 hingga 3000 ribu butir per masa pijahan.

Ikan Nila BEST

BEST singkatan dari Bogor Enhanced Strain Tilapia, sebuah hasil dari persilangan antara 3 strain nila dengan nila GIFT. Ikan nila BEST merupakan generasi ke-6, dengan bentuk fisik seperti nila GIFT. Keunggulannya adalah fisiknya lebih besar, daya tahan tubuh lebih kuat, dan mampu hidup pada habitat dengan lingkungan buruk.

Ikan nila BEST mampu memproduksi hingga 2.800 butir telur per ekor. Sedangkan untuk induknya bisa mencapai bobot 400 gram.

Ikan Nila GESIT

GESIT (Genetically Supermale Indonesian Tilapia) merupakan ikan hasil penelitian IPB, BPPTA, serta BBPBAT tahun 2006. Jenis ikan nila ini adalah hasil rekayasa genetik GIFT (genetic Improvement of Farmed Tilapia) Filipina. Tepatnya, tahun 1994 dan 1997 pemerintah mendatangkan ikan tersebut.

Keunggulan GESIT untuk budidaya adalah penghasil nila jantan dengan kemampuan bertahan hidup mencapai 98%. Pertumbuhan nila juga cepat, dengan waktu 4-5 bulan mencapai 8 cm. Bobot per ekor bisa mencapai 600 gram.

Ikan Nila Nirwana

Dari persilangan Nila GIFT dan GESIT, lahirlah ikan nila nirwana. Selain itu juga populer dengan sebutan Ras Wanayasa. Masyarakat mengenal jenis ini tahun 2006, dengan banyak keunggulan. Jangan salah, ada juga jenis nila nirwana 2, hasil balai pengembangan Purwarkerta terhadap ikan Wanayasa.

Dari lembaga riset, pertumbuhan nila nirwana 2 ternyata 15% lebih cepat dari yang pertama. Muncul ikan nirwana 3, yaitu jenis unggulan. Nirwana 3 ternyata punya kemampuan pertumbuhan 30% lebih cepat dibanding nirwana 2.

Budidaya hanya berjalan 2 bulan, sehingga dapat panen dengan rasio 80%. FCR nila tersebut mencapai 1,4, sangat hemat pakan.

Ikan Nila Larasati

Ikan nila jenis lokal, hasil perkembangan Balai Benih ikan Janti di Klaten. Keunggulan Nila Larasati adalah karena dapat anda budidayakan pada berbagai macam media, termasuk kolam air deras, kolam air tenang, kolam buatan, dan lainnya.

Selain itu, daya tahan tubuh kuat, kebal dengan serangan bakteri, serta mampu tumbuh begitu cepat.

Ikan Nila JICA

Balai Budidaya Air Tawar (BBAT), Jambi menggandeng JICA (Japan for International Cooperation Agency) yaitu lembaga donor Jepang untuk membuat rekayasa genetis dan menghasilkan Nila JICA.

Keunggulan JICA untuk pengusaha budidaya adalah karena pertumbuhannya 20% lebih cepat dibandingkan GIFT. Pertumbuhan cepat justru membantu agar hemat pakan sampai 25%.

Ikan Nila Citralada

Pendatang dari Thailand, fisik Nila Citralada tampil menarik, yaitu sirip panjang dan warna merah. Keunggulan budidaya Nila Citralada adalah karena jenisnya mampu produksi anakan kelamin jantan. Dalam waktu 4b bulan, ikan Nila ini bisa mencapai bobot 200 gram.

Selain daya tahan hidup kuat, daging ikan nila jenis citralada tergolong kenyal dengan telur melimpah.

Ikan Nila SRIKANDI

Disebut Nila SRIKANDI, singkatan dari Salinity Resistant Improvement Tilapia From Sukamandi. Srikandi merupakan jenis hasil persilangan nila nirwana biru jantan dan hitam betina.

Untuk budidaya jenis nila ini, membutuhkan waktu hingga empat bulan agar memperoleh bobot 250 gram per ekor. Nila SRIKANDI juga dapat bertahan dalam air payau.

Peminat Nila SRIKANDI juga tergolong besar, karena dagingnya enak, mengandung protein tinggi, omega-3, dan omega-6.

Tips Memilih Bibit dan Benih Nila

Pemula wajib memperhatikan bibit berkualitas karena akan mempengaruhi hasil panen. Bibit baik akan memproduksi benih dalam jumlah banyak.

Ciri-Ciri Bibit Induk Nila Unggulan

Dilansir dari Website resmi milik Pemerintah Kabupaten Buleleng, berikut adalah ciri-ciri bibit indukan nila unggul:

  • Mampu produksi benih
  • Pertumbuhan cepat
  • Responsive dengan pakan buatan
  • Resisten serangan hama
  • Hidup dan tumbuh dalam lingkungan perairan dengan baik
  • Ukuran ideal induk untuk dipijahkan adalah 120-180 gram per ekor, atau usia 4-5 bulan.
  • Benih sehat, sempurna, tanpa cacat
  • Aktif, dengan ukuran benih yang sama dan gerakan lincah
  • Tampak warna senada

Ciri-Ciri Induk Nila Betina

  • Memiliki 3 buah lubang urogenital; dubur, lubang urine, dan lubang pengeluaran telur.
  • Ujung sirip kemerahan, tidak jelas, tampak pucat.
  • Warna perut putih.
  • Dagu putih
  • Tidak ada cairan keluar ketika perut anda striping

Ciri-Ciri Induk Nila Jantan

  • Terdapat 2 lubang urogenital: anus, lubang sperma sama dengan lubang urine.
  • Ujung sirip merah, terang dan jelas
  • Warna perut gelap
  • Warna dagu hitam, atau kemerahan
  • Perut mengeluarkan cairan jika anda striping.

Macam-Macam Teknik Budidaya Ikan Nila

Dengan tren positif dan minat beli tinggi, potensi bisnis budidaya ikan nila sangat menjanjikan. Tidak banyak pengusaha yang melirik, sehingga anda dapat memulai kesempatan ini.

Syarat budidaya ikan nila adalah berikut:

  • Tingkat kecerahan air 20-35 cm
  • Perairan tenang (8-15 liter/detik)
  • Kadar garam air 0-35/mil
  • Suhu optimal 25-30 derajat C
  • pH 7-8

Berikut adalah berbagai macam panduan budidaya sesuai teknik yang anda pilih.

Cara Budidaya Ikan Nila Di Dalam Terpal

Mengapa harus budidaya nila dalam terpal? Teknik budidaya ini tergolong mudah. Nila mampu beradaptasi dengan baik, sama seperti ikan Mujair. Sehingga, sesuai untuk dataran rendah, asal kualitas air benar-benar diperhatikan.

Kolam Terpal Bulat Vs. Kolam Terpal Kotak

Apakah bentuk kolam terpal untuk budidaya nila harus selalu bulat?

Tidak. Ada juga yang memilih kolam kotak. Semua punya pertimbangan masing-masing, karena masing-masing bentuk kolam pasti punya kelebihan dan kekurangan.

Kolam bulat membuat perkembangan nila lebih baik. Hal ini karena anda dapat lebih mudah mengatur kualitas air dengan meletakkan sistem drainase pada tengah kolam.

Kolam bulat juga dapat mengurangi resiko benturan pada ikan. Sayangnya, kolam bulat membutuhkan biaya lebih mahal, kapasitas menampung air lebih sedikit, serta jarak antar kolam berjauhan.

Disisi lain, kolam kotak memiliki biaya pembuatan lebih terjangkau, volume air juga lebih besar, dan anda dapat membangun banyak kolam kotak dengan jarak berdekatan. Sehingga, tidak perlu memakan banyak lahan seperti kolam bulat.

Hanya saja, kolam kotak bukanlah pilihan tepat jika anda ingin budidaya ikan nila dengan cara tebar padat tinggi. Hal ini akan meningkatkan resiko ikan nila saling bertabrakan dengan dinding kolam.

Dengan kata lain, justru kolam terpal bulat menawarkan lebih banyak keunggulan, yaitu:

  • Cocok untuk tebar padat tinggi
  • Proses pengadukan lebih merata daripada kolam terpal kotak.
  • Lebih mudah dibersihkan.
  • Ikan nila lebih sehat.
  • Pertumbuhan ikan lebih baik dibanding kolam lumpur.
  • Risiko kematian ikan kecil
  • Risiko benturan antar ikan lebih rendah dibanding kolam kotak.

Membuat Kolam Terpal Bulat

Berikut adalah bahan-bahan dan alat untuk membuat kolam terpal bulat budidaya ikan nila bagi pemula:

  • Terpal khusus.
  • Terpal talang
  • Pipa PVC
  • Cat
  • Besi wiremesh dengan diameter 7mm, panjang 5.4mm dan lebar 2.1mm
  • Cable ties
  • Las listrik
  • Gergaji besi

Pembuatan kolam terpal bulat:

  1. Potong besi wiremesh jadi dua bagian, panjang harus sama.
  2. Gabung kembali wiremesh pakai las, supaya ukuran panjangnya dua kali lipat dari ukuran awal.
  3. Las ujung besi wiremesh untuk membentuk bulatan, sebagai rangka kolam.
  4. Buat lingkaran dengan ukuran yang sama seperti kerangka besi untuk kolam terpal. Bentuk kontur tanah bentuk kerucut pada tengah kolam.
  5. Buat lubang bagian tengah kolam untuk pembuangan air.
  6. Tambahkan kerangka besi pada lingkaran tanah mengerucut.
  7. Pasang karpet talang, gunakan cable ties untuk ikat bagian sisi kerangka besi.
  8. Pasang terpal rapi sampai terbentuk kolam bulat.
  9. Tambahkan lubang tengah kolam, untuk pembuangan. Masukkan pipa PVC pada bagian lubang dan rekatkan bersama terpal.
  10. Isi kolam pakai air dan lakukan bertahap.
  11. Lindungi kolam dengan membuat rangka kolam menggunakan baja ringan. Kolam sistem terpal/bioflok harus terhindar dari air hujan dan sinar matahari langsung.

Persiapan Kolam Terpal/Bioflok

Jika kolam terpal bulat budidaya ikan nila sudah siap, maka proses berikutnya adalah memastikan kolam tersebut sudah siap diisi benih. Untuk memulai, isi air kolam terpal dan jaga pH air hingga 5-8.

Perhatikan juga alkalinitas serta level oksigen dalam air. Oksigen berfungsi agar proses pembakaran pakan berlangsung lancar. Serta, sangat penting supaya ikan bergerak lincah, dan mendukung proses reproduksi.

Jika level oksigen dalam kolam terpal sangat rendah, maka pertumbuhan ikan nila jadi terhambat. Sehingga, ikan nila mudah stress, mudah terserang penyakit, tidak selera makan, dan risiko kematian naik.

Pengendapan

Fungsi proses pengendapan adalah agar pembentukan mikroorganisme dalam air kolam terjadi lebih cepat. Tambahkan probiotik dalam air, sesuai takaran. Alternatif probiotik adalah tanah yang bercampur kotoran hewan dan campur sedikit air.

Penting sekali menggunakan probiotik untuk budidaya ikan nila karena dapat membantu amonia terurai. Selain itu, probiotik berperan membantu proses pencernaan makanan lebih lancar.

Penyebaran Ikan Nila Kolam Terpal

Budidaya ikan nila kolam terpal pada tahap selanjutnya adalah penyebaran ikan. Lakukan tahap ini jika mikroorganisme muncul dalam kolam. Pada tahap ini, dibutuhkan sekitar tujuh sampai sepuluh hari setelah selesai proses pengendapan.

Cara tepat menyebarkan bibit nila adalah berikut:

  1. Siapkan wadah seperti ember atau lainnya. Tuang setengah ember air bersih dalam wadah tersebut. Masukkan bibit nila dan biarkan sekitar 10 menit supaya bibit ikan beradaptasi dengan lingkungan air.
  2. Jika sudah 10 menit, masukkan air dalam ember sampai penuh, lalu biarkan sekitar 5 menit. Proses ini adalah tahap penting karena fungsinya supaya bibit ikan nila yang sudah anda sebarkan bisa terbiasa dengan lingkungan air baru. Sehingga, bibit nila tidak akan mudah stress atau mati.
  3. Terakhir, ambil benih ikan nila, lakukan secara hati-hati dan pelan. Lalu, mulai tebarkan pada kolam terpal bulat.

Sebarkan benih jika mikroorganisme sudah muncul. Kolam terpal bulat mendukung budidaya ikan nila dengan kapasitas besar, maksimal 1000 bibit.

Pembatasan sebanyak 1000 bibit adalah supaya proses perkembangbiakan bibit jadi maksimal, memudahkan perawatan, dan perkembangan ikan lebih sehat. Cara ini juga mempengaruhi bobot ikan agar lebih besar. Sehingga, anda dapat memperoleh keuntungan lebih besar.

Hari pertama serta hari kedua, biarkan seluruh bibit ikan nila berpuasa. Fungsinya, supaya bibit ikan harus menyantap adanya mikroorganisme dalam kolam terpal.

Penanganan yang kurang optimal juga tidak sesuai selama proses budidaya pada kolam terpal bisa menyebabkan ikan nila mati. Misalnya, jika anda melakukan kesalahan saat menyebarkan bibit, maka dampaknya adalah hasil kualitas ikan kurang maksimal.

Budidaya ikan nila di kolam terpal juga harus memperhatikan kapan waktu terbaik saat menyebarkan bibit. Waktu terbaik adalah saat pagi atau sore hari, karena matahari tidak begitu terik.

Ingat, faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kurang optimalnya budidaya adalah berikut:

  • Jumlah tebar ikan terlalu banyak.
  • Memilih bibit ikan berkualitas rendah
  • Lingkungan air kolam ikan kurang mendukung

Pemberian Pakan Budidaya Ikan Nila

Setelah dua hari ikan nila berpuasa, maka anda boleh memberikan pakan ikan berkualitas dengan gizi lengkap. Anda juga dapat menambahkan azolla untuk membantu pertumbuhan ikan lebih maksimal.

Memang, banyak orang justru menyepelekan proses pemberian pakan. Jangan sampai memberi pakan terlalu sedikit atau banyak, semua tergantung umur serta bobot ikan.

Apa yang terjadi jika ikan nila memperoleh pakan sedikit?

Maka ikan jadi mengalami masalah gizi.

Nah, bagaimana jika pakan terlalu banyak?

Justru ikan nila akan mengalami masalah obesitas. Sehingga, mudah terserang hama dan penyakit lainnya.

Bolehkah memberi pakan ikan nila kapan saja?

Tentu!

Tapi, waktu terbaik ketika memberi pakan ikan nila adalah saat pagi dan sore. Pertumbuhan ikan nila jadi lebih maksimal. Tambahkan juga vitamin khusus dan berikan secara berkala.

Vitamin akan membantu supaya ikan nila tumbuh optimal, dengan bobot dan panjang ideal. Bahkan, vitamin juga membantu agar daging ikan nila terasa lebih gurih dan lezat.

Perawatan dan Pemeliharaan

Budidaya ikan nila dalam kolam terpal membutuhkan perawatan dan pemeliharaan untuk menekan angka kematian bibit ikan. Selain itu, perawatan ekstra juga sangat penting ketika cuaca ekstrem atau musim sedang berganti. Hal ini akan mencegah ikan mati karena serangan penyakit dan hama.

Rahasia agar hasil budidaya ikan tersebut lebih optimal, maka sebaiknya pisahkan ikan nila yang berkembang pesat dengan ikan yang lebih lambat. Hal ini sangat membantu supaya tidak ada kanibalisme, serta panen ikan lebih merata.

Beberapa perawatan penting untuk memperoleh hasil panen ikan nila maksimal adalah dengan melakukan berbagai hal berikut:

  • Beri pakan ikan dua kali sehari, atau maksimal tiga kali sehari.
  • Pilih pelet yang mengandung karbohidrat, vitamin, mineral, lemak, dan protein.
  • Beri ikan pakan berbeda secara berkala, misalnya sayuran hijau dicincang kecil, siput sawah, dan lainnya.

Cara Budidaya Ikan Nila Dalam Ember (Budikdamber)

Budikdamber adalah teknik yang meniru teknik akuaponik. Akuaponik merupakan teknik resirkulasi, supaya dapat menjadi solusi bagi budidaya pada lahan sempit serta air terbatas.

Mengapa budikdamber justru lebih populer dibandingkan dengan teknik akuaponik? Mari lihat perbandingannya.

Akuaponik Budikdamber
·         Biaya mahal

·         Butuh alat filter, dan pompa

·         Bayar listrik tinggi

·         Bahan sederhana (pakai ember atau box)

·         Mudah untuk dipraktekkan

·         Tidak butuh modal banyak

 

Dengan budikdamber, maka anda akan budidaya ikan nila sambil menanam kangkung.

Budidaya ikan nila dalam ember ini sudah dilakukan oleh banyak orang, termasuk dalam penelitian Desa Kuncir Wonosalam, Demak  oleh Alvian Dwi Prasetyo dan kawan-kawan tahun 2020. Berikut berbagai tahap dalam budikdamber menurut penelitian tersebut:

Persiapan Kolam

Siapkan berbagai alat dan bahan berikut:

  • Bibit ikan nila
  • Bibit kangkung
  • Box kulkas bekas/ ember
  • Arang
  • Tissue
  • Ceting plastik
  • Kawat
  • Tang

Budikdamber bisa menggunakan box kulkas bekas. Barang tersebut mudah diperoleh, harga terjangkau dan menawarkan daya tampung tinggi.

Pilih bibit nila dengan harga 250 per ekor, sedangkan untuk bibit kangkung harus direndam terlebih dahulu dalam air selama 6 jam. Biarkan terbungkus kain basah seharian supaya proses perkecambahan lebih cepat.

Berikutnya, buatlah wadah untuk budidaya ikan dengan langkah berikut:

  1. Siapkan box kulkas bekas, dan bersihkan.
  2. Gunakan 6 ceting plastik untuk tanaman kangkung. Ceting adalah wadah berlubang, sehingga tidak perlu melubangi lagi.
  3. Gunakan kawat untuk menahan ceting agar tetap terapung di atas permukaan air dalam wadah budidaya.
  4. Isi box bekas dengan air.
  5. Semaikan bibit kangkung pada ceting sebagai media tanam. Satu ceting hanya untuk 6 bibit.
  6. Masukkan bibit ikan nila 20 ekor pada box.

Pengontrolan Kolam Budikdamber

Kontrol sangat penting untuk memantau perkembangan ikan juga tanaman kangkung. Lakukan pengontrolan minimal dua kali seminggu.

Pergantian air juga harus dilakukan per tiga minggu. Dosis pakan berikan sekenyangnya.

Panen Budidaya Nila Budikdamber

Panen ikan nila jika sudah berusia empat hingga enam bulan. Berat ikan mencapai 300 hingga 500 gram. Sementara itu, proses panen kangkung adalah usia 27 atau 30 hari setelah tanam, dengan ukuran panjang batang mencapai 20 hingga 25cm, tergantung varietas kangkung.

Budidaya ikan nila dalam drum plastik bisa anda coba untuk kapasitas benih lebih banyak.

Cara Budidaya Ikan Nila Dalam Kolam Tanah

Maksud kolam tanah dalam budidaya nila adalah dengan menggali tanah atau sawah. Lalu, tanah tersebut diisi air sehingga berupa kolam. Kolam tersebut juga terbuat dari tanah, baik dasar dan dindingnya.

Walaupun bukan termasuk budidaya ikan nila modern, karena teknik konvensional, namun masih banyak pelaku budidaya yang memilih cara ini.

Berikut adalah alasan mengapa masih banyak yang memilih teknik budidaya kolam tanah:

  • Pembuatan kolam mudah
  • Sederhana
  • Bisa dimodifikasi; dengan tambahan batu untuk dinding, pasir untuk dasar kolam, atau lainnya
  • Kaya mineral dan ion dari tanah
  • Ikan tumbuh lebih cepat
  • Air tidak cepat bau

Namun, tidak semua kondisi tanah cocok untuk budidaya ikan nila. Jenis kolam tanah ideal yaitu dengan syarat berikut:

  • Tekstur berpasir atau liat
  • Kedalaman kolam 0,5 hingga 1 meter
  • Memiliki saluran masuk dan keluar air supaya sirkulasi air terjaga
  • Tinggi kolam dari permukaan air 30 cm

Berikut adalah tahap-tahap cara budidaya ikan nila di kolam tanah.

Membuat Kolam Tanah

Berikut adalah langkah-langkah membuat kolam budidaya ikan nila:

  1. Gali kolam dan keringkan. Biarkan selama 3-7 hari terjemur matahari, pokoknya sampai tanah tampak retak-retak, tapi tidak terlalu keras. Jika anda menginjak, masih tampak bekas tapak kaki.
  2. Bajak tanah, gunakan cangkul atau lainnya. Cangkul 10 cm permukaannya untuk membersihkan plastik atau kerikil dan lainnya.
  3. Kalau budidaya pada kolam bekas yang dikuras, tingkat pH tanah maih asam, kurang dari 6. Padahal, pH ideal adalah 7-8. Netralkan dengan kapur pertanian atau dolomit supaya pH ideal. Untuk tanah pH 6 membutuhkan 500 kg/ha kapur. Jika pH tanah 4-5, butuh 1-3 ton/ha kapur. Tebar kapur dari 2 hingga 3 hari
  4. Beri pupuk. Tujuannya supaya tanah memperoleh nutrisi, baik pada biota air atau juga tanaman air. Sehingga, akan jadi sumber pakan bagi ikan nila. Gunakan pupuk organik untuk pupuk kandang juga kompos. Takaran bisa mencapai 1 hingga 2 ton tiap hektarnya. Sebar pupuk dan biarkan hingga satu minggu. Tambahkan pupuk urea hingga 70 kg/ha jika masih kurang, serta TSP 25-30 kg/ha harus dibiarkan hingga 2 hari.
  1. Masukkan air dalam kolam secara bertahap. Mulai dari 10-20 cm, biarkan sampai 5 hari supaya sinar matahari bisa menembus dasar kolam, juga untuk memberi waktu supaya muncul ekosistem air. Misalnya muncul tanaman air, biota lain, dan tambah terus airnya sampai 75 cm.

Penebaran Benih Nila Dalam Kolam Tanah

Jika seluruh tahap pertama sudah siap, lanjutkan dengan menebar benih nila. Untuk tebar benih, hanya 15 hingga 30 ekor per meter persegi, asal dengan ukuran 10 hingga 20 gram per ekor, dan siap panen jika sudah 300 gram per ekor.

Sebelum tebar benih, biarkan benih mengalami adaptasi dulu. Tujuannya supaya benih mampu bertahan dalam kondisi lingkungan air baru dalam kolam tanah. Cara ini juga penting untuk mengurangi tingkat kematian benih.

Cara adaptasi adalah biarkan benih ikan nila dalam wadah. Lalu, masukkan bersama dengan wadahnya dalam air kolam, biarkan hingga beberapa jam. Lalu, miring atau buka wadah dan ikan yang sudah bisa beradaptasi akan lepas sendiri.

Pemeliharaan Budidaya Ikan Nila Kolam Tanah

Setelah menebarkan benih, langkah berikutnya adalah merawat ikan sampai panen. Berikut tiga faktor utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan budidaya:

Pengelolaan Air

Pertumbuhan akan maksimal dengan memperhatikan kualitas air. Jika kandungan oksigen juga pH air bagus, pantau pula kadar NH3, H2S, dan CO2. Tingkatkan oksigen dengan meningkatkan sirkulasi air, membesarkan aliran air. Ganti air jika sudah terlalu banyak NH3 dan H2S, indikatornya adalah bau air. Ganti 1/3 air kolam dengan air baru. Kolam dengan luas 100 m2 dapat anda atur debit hingga 1 liter per detik jika dalam kondisi normal.

Pemberian Pakan

Biaya pakan adalah biaya paling besar, dengan pelet yang memiliki 20-30% protein.

Pakan harus 3% dari bobot tubuh, serta berikan saat pagi dan sore. Ambil sampel nila per dua minggu untuk timbang bobot, lakukan sampel acak. Sesuaikan jumlah pakan sesuai bobot.

Cara Budidaya Ikan Nila Dalam Kolam Beton

Mengapa harus kolam beton?

Banyak pembudidaya memilih kolam beton, karena dua hal. Pertama, karena kondisi tanah gembur, sehingga tidak memungkinkan untuk membuat kolam tanah. Kedua, karena ingin kolam permanen.

Kolam semen jadi pilihan karena memang pembudidaya sudah berpengalaman dalam ikan nila dan sudah sukses. Sehingga, memilih mendirikan kolam permanen agar lebih praktis.

Berikut adalah syarat budidaya ikan nila dalam kolam beton:

  • Versi ukuran bervariasi. Lahan luas 20m x 10m tinggi 1,5m serta kedalaman 75cm.
  • Daya sebar benih 50 ekor per meter3. Lahan luas 20m x 10m x 1,5m = 300m3, cocok untuk ikan nila 15.000 ekor. Agar cepat berkembang, isi dengan 10.000 ekor nila.
  • Jika senang daya tebar kolam padat, maka dianjurkan teknik budidaya nila dalam terpal bioflok.
  • Struktur kolam; saluran masuk, kemalir, saluran keluar. Saluran masuk untuk air masuk, saluran kemalir untuk pengendapan kotoran, sedangkan saluran keluar adalah pembuangan air. Lihat gambar berikut agar lebih jelas.

Gambar Kolam Beton Budidaya Ikan Nila

Tahap budidaya budidaya ikan nila di kolam beton, adalah berikut:

Membuat Kolam Beton Ikan Nila

Membuat kolam beton haruskah di dasar tanah? Atau, bagaimana jika membuat dari atas permukaan tanah?

Semua tergantung kondisi.

Buat dari dasar tanah, dengan cara menggali kalau ada parit yang mengaliri air kolam. Jadi, anda tak perlu lagi membuat sumur.

Tapi, kolam beton pada atas permukaan membutuhkan air sumur. Apakah harus air sumur? Harus! Hindari menggunakan air PAM karena justru kandungan kimia akan menghambat perkembangan dalam budidaya ikan.

Kolam dasar tanah atau atas permukaan tanah, membutuhkan tahap pembuatan yang sama. Ikuti langkah-langkah berikut:

  1. Siapkan bahan: semen, pasir, batu bata, batu, kerikil, cat.
  2. Gali tanah sesuai kebutuhan, ukur panjang, lebar, dan tinggi menyesuaikan lokasi dan kebutuhan.
  3. Buat adonan beton, lalu buat pondasi.
  4. Pada bagian dinding, bangun menggunakan batu bata. Gunakan semen untuk lapisan seperti tembok. Ada baiknya memilih beton supaya mengurangi potensi bocor.
  5. Hindari menggunakan campuran bagus karena dapat melawan air.
  6. Buat saluran air, kemalir, dan saluran air keluar.
  7. Cat kolam untuk mencegah bocor.
  8. Biarkan kolam samai kering.

Agar bau semen hilang, siapkan pohon pisang. Usap kolam menggunakan pohon pisang dan rendam dengan air.

Pada kolam beton, masukkan air hingga 60cm dan masukkan pupuk kandang untuk meningkatkan pertumbuhan plankton sebagai makanan organik.

Untuk tahap lain, termasuk sebar benih, pengontrolan air, pemberian pakan nila dalam kolam semen masih sama seperti teknik budidaya ikan nila dalam kolam tanah atau terpal.

Hama dan Penyakit Ikan Nila Serta Pengendaliannya

Budidaya ikan nila dengan pakan pelet akan sangat jarang terkena hama dan penyakit. Apalagi, pengendalian air benar-benar terjaga. Akan tetapi, ketika penyakit datang, sumber daya dan energi tentu bisa terkuras habis untuk memecahkan masalahnya.

Berikut adalah berbagai masalah hama, penyakit, dan lainnya yang sering terjadi dalam budidaya nila.

Jamur (Saprolegniasis)

Jamur putih pada ikan nila muncul pada bagian kulit, sirip, mulut, dan insang. Penyakit tersebut disebabkan oleh saprolegnia.

Solusinya, pisahkan ikan berjamur, evakuasi. Gunakan garam dengan kadar 15 gram/1 kg air. Atau, rendam saja ikan tersebut dalam air garam. Untuk ikan dalam kolam, berikan air garam hingga 24 jam (400gram/meter2), lalu ganti air kolam. Atau, gunakan malachite oxalate sebanyak 1 mg/liter, atau bisa formalin 200 ppm untuk dua jam, ganti air.

Bibit Mati

Ada banyak faktor mengapa bibit mati, seperti salah pakan, kelebihan pakan, atau pakan yang kurang lembut. Jika perut gembung, artinya kurang lembut. Solusinya bibis pakan terlebih dulu.

Ikan juga bisa mati jika kurang oksigen.  Atasi menggunakan aerator pada kolam kecil. Atau gunakan pompa air untuk kolam besar.

Faktor lainnya adalah karena dimangsa Ucrit, kolam tidak steril dan bibit lemas karena perjalanan jauh.

Ikan Nila Stres

Ikan nila bisa mati mendadak karena senyawa beracun dalam air, sehingga harus segera ganti air. Lebih baik menggunakan air sumur, atau air hujan, bukan PDAM.

Nila Tidak Mau Makan

Gejala awal ikan nila stress adalah tidak mau makan. Jika itu terjadi, langsung cek bau kolam. Namun, pada awal sebar benih, 2-3 hari setelah sebar benih, wajar jika nila tidak mau makan. Hal ini karena masih beradaptasi.

Ikan Nila Dewasa Mati

Waduk Sawunggaling pernah mengalami masalah ini, bahkan hingga 1 ton mati mendadak. Penyebab adalah musim hujan, gulma, juga kadar ammonia tinggi.

Pencegahan adalah hindari tebar benih padat saat musim hujan. Bersihkan eceng gondok, atau juga gulma, dan hindari memberikan terlalu banyak pakan karena meningkatkan ammonia.

Notonecta

Serangga ini menyengat benih ikan, dengan sengatan mematikan. Bentuk binatangnya seperti beras. Pencegahannya adalah dengan menjaga kualitas kolam air, dan tambahkan saringan supaya induk tidak masuk kolam atau bertelur.

Solusi lainnya dengan menuang minyak tanah sebanyak 5 liter per 100m2 kolam ikan. Minyak tanah tidak akan bercampur dalam dasar kolam, lalu sumbat bagian air masuk dan air keluar.

Serangga hidup di atas permukaan air, sehingga pernapasannya akan terganggu saat menghirup minyak tanah. Lanjutkan dengan ganti air kolam dan bersihkan notonecta yang masih ada.

Ucrit

Larva kumbang air ini punya bentuk panjang, persis ulat dan menggunakan ekor untuk menyerang benih ikan nila. Ketika benih tersengat, ucrit menggenggam tubuh benih untuk dimangsa.

Solusinya, seser supaya anda tidak tersengat, kumpulkan dan matikan. Atau, gunakan minyak tanah seperti menangani Notonecta.

Katak

Katak senang makan telur ikan nila, sehingga bukan masalah besar kecuali bagi budidaya pembenihan ikan nila.

Solusinya, menangkap kodok manual dan membersihkan telur katak yang mengambang.

Ular

Hewan ini merugikan karena menghabiskan telur ikan nila. Solusinya, pagar kolam budidaya ikan nila, dan tangkap jika menemukan ular.

Linsang & Kucing

Keduanya dapat memakan ikan nila. Pagari kolam ikan dan tambahkan jaring.

Burung

Beberapa burung datang ke kolam dan memakan ikan. Caranya, buatlah orang-orangan atau pasang jaring penghalang.

Penyakit Gatal (Trichodina SP)

Muncul luka pada organ tubuh, ikan tampak gatal dan menggosokkan tubuh pada benda kasar.

Penyebabnya adalah sanitasi kurang bersih, sebar benih terlalu padat, dan lingkungan sudah kotor.

Pengendaliannya adalah masukkan ikan dalam air garam, ganti air.

Epistylis SPP

Menyerang bagian luar, persis seperti Trichodina. Ciri ikan nila yang terkena penyakit ini adalah gerakan lambat, ikan tampak stress, dan tubuh berwarna coklat kemerahan.

Penyebabnya merupakan parasit, menyebar dengan cepat jika ada kontak langsung.

Pencegahan: kurangi padat tebar, ambil tindakan secepat mungkin jika terdapat ikan terkena parasit ini. Beri formalin 200 mg/liter dalam 40 menit, atau gunakan Potasium Permanganat 20 mg/liter untuk 15-20 menit.

Bercak Merah (Aeromonas & Pseudomonas)

Penyebabnya adalah bakteri. Penyakit dalam budidaya ikan nila ini membuat ikan tampak kusam, pucat, dan kulitnya seperti melepuh. Ikan jadi lemas, muncul terus ke permukaan, dan tampak luka membusuk.

Hal ini karena ada pendarahan pada ginjal dan hati ikan. Solusinya adalah merendam ikan dengan kalium permanganat sebanyak 10-20 mg/liter, selama 1/2-1 jam.

Atau, suntik terramycin, dosis 0,5 ml/kg bobot ikan. Jadi, kalau bobot ikan adalah 300 gram maka 0,3kgx0,5ml, hasilnya adalah 0,15 ml.

Cara lain yaitu memberi pakan oxytetracycline 50 mg dalam 1 kg pakan, dan lakukan hingga 7-10 hari.

Bintik Putih (Ichthyophthirius)

Jika ikan tampak gelisah, megap-megap, menghasilkan lendir berlebih, dan terus menggosok bagian tubuhnya yang terserang pada benda kasar, maka itulah penyakit bintik putih.

Solusinya, pastikan suhu kolam budidaya ikan nila 29 derajat celcius, dan evakuasi ikan dalam air garam.

Lernaea (Crustacea)

Cacing ini membuat ikan gelisah, menggosokkan badan, melompat ke atas air, dan tampak sangat mencolok jika lernea menyerang pipi, sirip, atau hidung. Biasanya terdapat lumut pada bagian tersebut.

Solusinya bisa dengan rendam garam dapur selama 2 jam dosis 3-5%. Atau, rendam kalium permanganate 2 mg/liter air. Terakhir, rendam dalam formalin 1-2ml/25liter air. Pilih saja salah satu.

Jika dalam satu kolam sudah banyak yang terinfeksi, beri garam dengan dosis 1-2% untuk 30 hari.

Pada akhirnya, pengendalian hama dan penyakit dalam budidaya ikan nila dapat dengan cara-cara berikut:

  • Cobalah memiliki komunitas, mencari informasi dari yang berpengalaman justru lebih baik, tidak hanya bergantung pada buku dan internet.
  • Buat dasar kolam dengan tahap pengeringan, pemupukan, serta pengapuran agar kualitas kolam maksimal.
  • Jaga kebersihan kolam, hindari menanam makanan di atas kolam karena justru mengundang hama dan penyakit.
  • Bersihkan hama secara mekanis menggunakan seser dan alat lainnya.
  • Hindari memberi pakan berlebihan karena akan menumpuk ammonia dan membuat ikan stress.
  • Pasang filter pada pintu masuk, supaya hewan dan telurnya tidak masuk dalam kolam.
  • Ganti air jika kualitas sudah tidak layak.
  • Pilih bibit nila berkualitas.

Panduan Panen Ikan Nila

Masa panen ikan nila adalah jika seluruh benih sudah berusia enam bulan dan per ekor sudah memiliki berat ideal 500 gram.

Jika sudah musim panen, maka ada dua cara panen; pertama yaitu panen sebagian. Kedua, yaitu panen sekaligus. Gunakan jaring jika ingin panen sekaligus.

Untuk panen sebagian, pisahkan dulu ikan nila dalam kolam lain. Kemudian, beri malachite grin ketika akan menyatukan ikan nila dalam kolam awal kembali.

Ketika proses panen, anda bisa melakukan sortir ikan agar dapat dijual, sedangkan sisakan ikan yang ingin dikonsumsi. Pengangkutan ikan nila dapat dilakukan saat pagi atau sore hari.

Hindari mengangkut ikan nila hasil panen saat siang hari, karena cuaca terik dapat membuat ikan nila lemas dan daya tahan tubuh rendah, serta mudah terkena penyakit.

Daftar Pengusaha Sukses Budidaya Ikan Nila

Penasaran seperti apa budidaya ikan nila bisa menghidupi para pengusaha, dari orang biasa sampai bisa jadi jutawan? Berikut beberapa daftar tokoh pengusaha sukses dalam budidaya ikan air tawar ini yang merupakan orang biasa.

Sunanto Tjahyadi, Panen Nila Sultana Hingga 7 Kuintal/Bulan

Kini, Sunanto mampu menghasilkan omset Rp.13,5 juta. Selain budidaya Sultana, Sunanto juga melakukan budidaya ikan nila GIFT, dan Nirwana.

Keunggulan budidaya Sunanto adalah bahwa hasil panen ikan punya rasa berbeda, dan tidak ada bau lumpur.

Sebagai pemula dan masih berjalan 2 tahun, Sunanto mampu meraup keuntungan bersih 60%, yaitu sekitar Rp. 7,5 juta.

Aron Wagey, Budidaya Nila Dapat 15 Juta Sekali Panen

Aron Wagey tidak hanya budidaya nila, tapi juga ikan Mas dan Mujair. Dalam 18 kolam tersebar di 4 hektar lahannya, ia meraup Rp. 150 juta tiap empat bulan panen. Hasil budidaya juga ia ekspor ke Sangihe, Halmahera, dan Papua.

Ir. Yanto Sugianto, Sarjana Teknik Sipil Panen 50 Ton Ikan

Sebagai sarjana teknik tipil, Yanto Sugianto kini sukses sebagai pengusaha ikan dari Jatiluhur, Purwakarta, Jawa Barat.

Ia sudah memiliki 120 kolam apung untuk ikan Nila dan ikan Mas dengan hasil panen 50 ton. Saat musim hujan pun, Yanto masih bisa panen hingga 30 ton loh!

Seperti masih kurang, Yanto juga menyasar bisnis sebagai distributor pakan ikan dan membangun mitra usaha petani ikan hingga mencapai 130 orang.

Padahal, awal budidaya ikan nila dan mas, Yanto hanya punya modal Rp 4 juta saja!

Tusmino, Eks Buruh Omset 25 Juta/Bulan

Bermodal kolam kecil dengan ukuran 3×6 meter, Tusmino mulai budidaya ikan mujair dan nila. Kini, ia sukses memiliki lebih dari 22 kolam.

Tidak main-main, Tusmino berhasil memperoleh omzet hingga Rp25 juta per bulan, dan merekrut hingga 10 orang pemuda di Desa Gumiwang, Banjarnegara, Jawa Barat.

Tentu, banyak sekali orang biasa yang berubah nasibnya dengan usaha dan budidaya ikan nila. Mungkin, anda juga adalah daftar berikutnya!

Incoming search terms:

  • https://suksespedia id/budidaya-ikan-nila/
0

Tinggalkan Balasan