5 Kendala Yang Sering Dialami Pekerja Freelance

 

Bekerja sebagai seorang freelancer memang sangat mengasyikkan bagi sebagian orang. Sistem kerjanya dianggap lebih bebas sehingga dapat meningkatkan kreatifitas. Selain itu, dari segi jam kerja juga cenderung fleksibel.

Apakah se-asyik itu? Hmmm, tentunya seorang freelancer pernah dong mengalami kendala-kendala yang sulit untuk diselesaikan. Hal itu berdampak pada molornya deadline dari pekerjaan.

Kalau kamu salah satu dari freelancer tersebut, kamu tentu pernah mengalami kendala-kendala berikut ini:

1.      Susahnya Jaringan Sinyal

Seorang freelancer harus tinggal di daerah yang sinyalnya mudah! Eh, kata siapa itu?

Tapi emang bener lho, seorang freelancer itu harus mengutamakan kelancaran sinyal internet. Banyak data dari internet yang dibutuhkan freelancer ketika sedang bekerja. Oleh karena itu, mereka nggak bisa tuh jauh-jauh dari sinyal internet.

Sekalinya internet terputus, biasanya pekerjaan mereka akan berkurang hasilnya. Entah itu dari segi kelengkapan data maupun dari segi koordinasi. Akibatnya pekerjaan mereka tidak akan maksimal.

Jadi, kalau kamu ingin menjadi seorang freelancer, pastikan dulu koneksi internet di rumahmu stabil dan kencang.

2.      Susahnya Menentukan Skala Prioritas Pekerjaan

Kendala selanjutnya adalah susahnya menentukan skala prioritas dalam pekerjaan. Seringkali seorang freelancer menerima pekerjaan dalam bentuk satuan proyek. Namun, sebelum proyek pertama diselesaikan, mereka terkadang juga menerima proyek lain. Akibatnya, freelancer jadi sulit untuk menentukan proyek mana yang musti dikerjakan terlebih dahulu.

Skala prioritas memang musti disusun oleh seorang freelancer. Hal ini untuk memastikan agar semua proyek berjalan sesuai rencana. Skala prioritas yang jelas juga akan memudahkan freelancer untuk mengambil pekerjaan lain tanpa takut kehilangan kepercayaan klien.

Hmm, pekerjaanmu juga lebih terencana lho dengan menentukan skala prioritas…

3.      Deadline yang Terkadang Sulit Ditepati

Seorang freelancer memiliki waktu bekerja yang lebih fleksibel. Waktu yang demikian bisa menjadi keuntungan sekaligus kerugian. Kauntungan apabila mereka dapat mengerjakan proyek sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Menjadi kerugian apabila freelancer terlena dengan waktu sehingga proyek tidak kunjung diselesaikan.

Freelancer yang tidak bisa menepati deadline waktu pengerjaan akan berpengaruh buruk pada performa kerja di mata klien. Tentunya freelancer akan mendapat review buruk dari klien.

Nah, apakah kamu bisa menjadi freelancer yang selalu menepati deadline? Jangan lupa untuk membuat jadwal waktu pengerjaan dengan terperinci!

4.      Komunikasi yang Tidak Lancar

Biasanya hal apa yang akan kamu lakukan ketika memesan suatu barang? Apakah kamu akan terus bertanya para penjual tentang proses pengerjaan?

Ya benar, kira-kira hal itulah yang akan klien lakukan pada freelancer. Mereka akan bertanya tentang progres pengerjaan serta kapan selesainya proyek yang mereka pesan.

Yang jelas, kamu enggak boleh baper lho…

Sebaiknya pada freelancer bersikap komunikatif dan jujur tentang progres pekerjaannya. Begitu juga sebaliknya, pihak pemesan juga musti menjelaskan detail pekerjaan dengan jelas. Agar pekerjaan dapat dilakukan sesuai dengan pesanan.

So, kamu musti minta penjelasan selengkap-lengkapnya ya….

5.      Banyaknya Revisi

Pekerjaan sudah selesai dan saatnya menyerahkan pada klien. Namun ketika sudah diserahkan ternyata banyak hal yang musti direvisi. Wah, menjengkelkan sekali ya..

Tapi, seorang freelancer profesional harus tetap melakukan revisi, setidaknya hingga dua atau tiga kali. Hal ini demi kepuasan klien. Dan untuk hasil kerjamu agar lebih memuaskan.

Jadi, apakah kamu siap melakukan beberapa revisi?

Hmm kalau enggak, lebih baik di awal kontrak kamu musti memperjelas pesanan klienmu.

Kalau kamu ingin tahu jenis-jenis pekerjaan freelance, kamu bisa baca di artikel 20 Kerja Freelance Yang Bisa Kamu Tekuni Saat Harus Stay Di Rumah

0

Tinggalkan Balasan