Budidaya ikan gabus memiliki nilai produksi yang terus meningkat. Masuk dalam golongan ikan air tawar seperti halnya ikan Nila, ikan gabus punya nilai ekonomis tinggi.
Ikan gabus juga memiliki daya tahan cukup kuat, karena mampu bertahan dalam lingkungan air kurang baik. Sehingga, menjadi prospek peluang bisnis menjanjikan. Selain dikonsumsi sebagai lauk pauk, ikan gabus juga diolah untuk bahan baku farmasi karena kadar albumin tinggi.
Mengapa Harus Budidaya Ikan Gabus?
Produksi ikan gabus di Indonesia terus meningkat, dari tahun 2016 sampai 2018. Untuk mengetahui bagaimana statistik data, anda bisa buka situs [statistik-kkp] di link berikut:
https://statistik.kkp.go.id/
Apa yang kami lakukan selanjutnya adalah mengisi pada kolom pencarian. Jenis produksi ikan semua pilihan. Sedangkan pada kolom jenis ikan, kami mengisinya dengan “Gabus”. Kami juga mencari data informasi tahun 2016, 2017, dan 2018 pada seluruh provinsi di Indonesia.
Hasilnya? Mencengangkan!
Tahun 2016 mencapai 50.836,00 ton.
Tahun 2017 mencapai 40.638,53 ton.
Dan di tahun 2018, dari data sementara, total produksi ikan gabus mencapai 97.795,25 ton. Angka ini adalah hasil produksi dua kali lipat dari tahun 2017.
Alasan lainnya mengapa anda harus budidaya ikan gabus dari sekarang adalah berikut:
- Jarang dibudidayakan, sering dianggap hama
- Kandungan gizi tinggi, dan rasa gurih sehingga permintaan terus meningkat
- Diburu pasar lokal dan mancanegara
- Permintaan pasar untuk industri pangan dan farmasi
- Banyak negara yang sudah berhasil membudidayakan ikan gabus – Malaysia, Vietnam, Thailand, Filipina, Myanmar
- Harga ikan gabus sangat tinggi, mencapai Rp. 80.000
- Modal budidaya lebih kecil dari lele atau nila
- Pakan hemat, bisa buat sendiri
- Panen cepat, proses budidaya mudah
- Mampu hidup dalam lingkungan air terbatas
Karena ikan gabus hanya mengandalkan hasil tangkapan para nelayan dan masih sangat jarang untuk dibudidayakan, anda punya peluang bisnis cukup baik untuk budidaya ikan air tawar ini.
Jenis-Jenis Ikan Gabus Populer Untuk Budidaya
Berikut adalah berbagai jenis ikan gabus yang sering dipilih untuk budidaya.
Great Snakehead
Jenis ikan gabus ini mampu tumbuh sampai panjang mencapai 1 meter. Banyak pembudidaya memilih great snakehead karena ukuran sangat besar juga daging penuh gizi dan tebal.
Ciri-ciri pada bagian kepala adalah ukurannya lebih besar, namun tidka bersisik. Badannya juga berwarna gelap dan lebih licin. Banyak nelayan menangkap ikan gabus jenis ini kemudian menjual ke restoran besar.
Harga sangat tinggi, membuat ikan ini sering ditangkap dari perairan Indonesia.
Forest Snakehead
Lebih kecil dari great snakehead, pembudidaya memilih jenis ikan gabus tersebut karena lebih awet, juga lebih kuat dengan cuaca dan suhu berbeda.
Forest snakehead sudah dewasa dan siap panen jika panjang mencapai 40 cm. Para nelayan sering menangkap ikan jenis ini pada perairan tawar seluruh Indonesia.
Channa Gachua
Nama lainnya adalah ikan gabus bogo, dengan ukuran lebih kecil, yaitu hanya 20 cm. Keunggulannya adalah pertumbuhannya lebih cepat, dan punya warna cantik.
Warnanya cokelat terang, identic dengan bagian sisi atas lebih gelap. Ikan gabus bogo muda juga memiliki bintik-bintik hitam, sehingga sering dipilih sebagai ikan hias.
Budidaya Ikan Gabus Kolam Terpal/ Bioflok
Ada beberapa alasan mengapa anda harus budidaya ikan air tawar ini dengan teknik kolam terpal atau bioflok, yaitu:
- Budidaya praktis dan fleksibel
- Panen ikan lebih sehat dan lebih besar
- Modal minim keuntungan besar
- Ukuran kolam kecil, tebar benih padat
- Ideal untuk daerah pesisir
- Suhu kolam mudah stabil
- Proses panen lebih mudah
- Mengurangi bau lumpur atau tanah
- Ikan jarang terkena serangan akibat hama atau penyakit
Berikut adalah berbagai langkah membudidayakan ikan gabus pada sistem bioflok:
Persiapan Kolam Terpal
Berikut adalah panduan membuat kolam terpal:
- Buatlah kolam terpal, dengan ketinggian mencapai 50 cm.
- Isi air hingga tinggi 20 cm.
- Lakukan pemupukan dengan pupuk organik sebanyak 10kg per m2.
- Biarkan sampai 4 hari agar pakan alami tumbuh.
- Tambahkan eceng gondok untuk melindungi ikan
- Suhu air kolam untuk ikan gabus adalah 26-30 derajat Celsius.
- pH ideal adalah 4-9.
- kandungan oksigen 1 mg/ liter minimal.
Tebar Benih Ikan Gabus
Benih ikan dapat diperoleh dari benih alam atau hasil tangkapan alam. Bisa juga dengan mencari benih di balai pembenihan. Ukuran ideal benih adalah 5 hingga 8 cm.
Benih dari alam tidak terbiasa mengonsumsi pakan buatan, sehingga harus dibiasakan terlebih dahulu. Sedangkan benih dari budidaya akan lebih mudah makan pelet. Untuk padat tebar benih ideal adalah 40 hingga 60 ekor per m2.
Pemberian Pakan
Dalam budidaya gabus, pamberian pakan adalah pelet dengan kandungan protein 25%. Cara memberi pakan adalah 3-5% dari berat biomassa rutin setiap hari, dan berikan sebanyak 3 kali sehari. Setiap bulan, pastikan mengambil sampling berat ikan supaya memberikan pakan sesuai berat.
Untuk menghemat pakan pelet, anda juga dapat memanfaatkan pakan tambahan seperti:
- Usus ayam
- Ikan rucah
- Mencampur pelet dengan keong mas
Pergantian Air
Volume pada air kolam terpal harus benar-benar anda perhatikan karena adanya proses penguapan. Sehingga, penambahan air juga perlu anda lakukan. Air kolam yang kotor atau keruh dapat anda ganti sebanyak 10-20%.
Panduan Budidaya Ikan Gabus Kolam Beton/Semen
Teknik selanjutnya untuk ikan gabus adalah budidaya kolam beton. Budidaya ini memang terbilang lebih lama karena tahap pengeringan butuh waktu lebih lama. Kendati demikian, ada beberapa keunggulan dalam budidaya menggunakan kolam beton, yaitu:
- Air kolam lebih bersih
- Kolam mudah dibersihkan
- Ikan tidak berbau
- Media budidaya lebih awet
Kapan anda harus menggunakan kolam beton? Kalau anda sudah sukses budidaya ikan gabus sebelumnya. Jadi, anda bisa spekulasi dan budidaya lebih serius.
Berikut adalah tahap dalam budidaya ikan gabus menggunakan kolam semen atau beton:
Pembuatan Kolam
Sebelum rencana membangun kolam beton, pastikan untuk menghitung berapa benih yang ingin anda budidayakan. Kolam beton dalam ruangan idealnya adalah satu benih per galon air.
Jika kolam beton punya tanaman cukup, isi dengan dua benih ekor tiap inci.
Tebar Benih
Sebelum menebarkan benih, pastikan memiliki kualitas benih terbaik. Lihat gerakan dan kelincahan benih dan periksa ukurannya. Pastikan seluruh benih punya ukuran yang sama.
Selesai tebar benih, biarkan supaya seluruh benih beradaptasi dalam lingkungan baru. Pantau juga parameter air, menggunakan peralatan yang dapat memantau kadar nitrat, amonia, nitrit, serta pH air.
Tips Pemeliharaan Ikan Gabus Dalam Kolam Beton
Ikan gabus dalam kolam beton membutuhkan pakan secara teratur, yaitu sebanyak tiga hingga enam kali. Hindari memberi pakan secara berlebihan karena justru membuat ikan tidak sehat dan meningkatkan bahan kimia.
Terlalu banyak pakan juga dapat membuat alga mudah tumbuh, serta meningkatnya hama bekicot.
Agar tidak ada masalah dengan alga, sebaiknya bersihkan kolam beton secara rutin. Pastikan pula agar matahari dapat masuk dalam kolam, tanpa ada gangguan ganggang atau alga.
Jangan lupa untuk rajin mengganti air dalam kolam beton setiap minggu. Caranya dengan membuang air sepertiga dari kolam dang anti dengan air bersih. Tahap ini sangat penting karena mengurangi bahan kimia dalam air. Sehingga, kesehatan ikan tetap terjaga.
Budidaya Ikan Gabus Dalam Kolam Tanah
Selain kolam terpal dan kolam beton, budidaya ikan gabus dapat anda lakukan pada kolam tanah. Cara ini tergolong populer, dengan menawarkan berbagai keunggulan berikut:
- Membuat kolam tanah lebih mudah
- Memiliki pasokan makanan secara alami ddengan proses pemupukan
- Lingkungan air lebih sehat
- Ideal jika budidaya ini menggunakan sumber air alami seperti sungai
Berikut adalah panduan budidaya ikan gabus dalam kolam tanah:
Persiapan Kolam Budidaya
Proses pengeringan media budidaya adalah hal utama yang dapat anda lakukan. Lakukan proses tersebut selama tiga sampai tujuh hari. Jika permukaan tanah tampak retak-retak, maka kolam telah kering.
Mengeringkan kolam sangat penting untuk memastikan tidak ada mikroorganisme penyebab berbagai penyakit pada ikan gabus.
Jika sudah kering, maka tahap selanjutnya adalah cangkul dan balik tanah. Sehingga, tanah kini benar-benar dalam keadaan gembur. Fungsinya supaya membuang gas beracun dalam tanah. Angkat lumpur hitam dari dasar kolam karena mengandung hydrogen sulfide dan amonia.
Tahap selanjutnya adalah pengapuran. Proses menaburkan kapur dalam kolam sangat penting supaya keasaman kolam benar-benar seimbang. Selain itu, membantu agar mikoorganisme patogen mati. Kapur tohor atau kapur dolomit adalah bahan yang tepat dalam proses ini.
Lakukan proses pengapuran dengan cara tebar kapur sampai rata pada dasar kolam. Lalu, balik tanah lagi sampai kapur meresap. Berikan sekitar 250 sampai 750 gram kapur per m2.
Tahap ketiga yaitu proses pemupukan. Memberi pupuk organik dengan tambahan TSP dan urea berguna agar tersedia pakan alami, seperti cacing dan fitoplankton.
Dosis pupuk kandang atau pupuk kompos adalah 250 hingga 500 gram per m2. Sedangkan dosis untuk pupuk area adalah 15 gram per m2. Pupuk TSP juga perlu anda berikan, sebanyak 10 gram per m2.
Isi Kolam dan Tebar Benih
Proses ini adalah proses bertahap, yaitu mulai isi sebanyak 30 atau 40 cm air dan biarkan sampai seminggu. Jika tampak fitoplankton tumbuh dengan kondisi kolam berwarna kehijauan, maka tebarkan benih ikan, dan isi kolam sesuai batas ideal.
Tebar benih ikan baru dapat anda lakukan ketika semua proses membuat kolam tanah sudah selesai. Pastikan benih tersebut sudah berusia dua minggu dan sebarkan benih saat pagi hari.
Biarkan benih puasa dalam dua hari, agar dipaksa makan plankton atau lainnya dalam lingkungan air, dan beri pakan jika sudah dua hari.
Cara Beri Pakan Ikan Gabus
Proses memberi pakan ikan gabus dengan memberi pelet yang memiliki komposisi protein 15%, karbohidrat 10%, dan lemak 15%. Beri ikan teri, sisa daging, ampas dapur, atau anak rayap sebagai pakan tambahan.
Untuk pemberian pakan, bisa dengan kombinasi ikan teri 20%, dedek 50%, ampas tahu 10%, jagung giling atau jemur kering 10%. Kontrol ikan sesering mungkin karena ikan gabus sama seperti ikan lele, yaitu kanibal. Ketika lapar maka akan saling memangsa.
Budidaya Ikan Gabus Dalam Drum/ Tong Plastik
Ikan gabus dapat anda budidyaakan dalam drum atau tong plastik. Bersihkan drum terlebih dahulu supaya menjadi media budidaya yang tepat.
Berikut adalah keuntungan menggunakan drum atau tong plastik untuk budidaya ikan gabus:
- Cocok untuk pemula
- Hemat tempat dibandingkan kolam semen atau kolam tanah
- Proses panen lebih mudah
Namun, pastikan untuk melakukan perawatan ekstra hati-hati. Anda harus lebih sering mengganti air dan menjaga kualitas air. Hal ini karena drum atau tong plastik tak ubahnya seperti ember, ukurannya terlalu sesak. Sehingga, dapat membuat ikan kekurangan oksigen.
Mengapa metode ini sesuai untuk pemula? Karena anda dapat memulai budidaya tersebut dengan sebar benih sedikit, yaitu kurang dari 200 benih.
Jika ikan gabus tampak berjamur, maka itu artinya air sudah terlalu kotor. Sehingga, perlu anda ganti sesegera mungkin.
Anda juga tidak direkomendasikan menggunakan drum besi, karena karat pada besi dapat membuat air tercemar dan membunuh ikan gabus.
Ketika drum atau tong plastik sudah siap, maka tambahkan jaring ukuran besar untuk lapisan bagian dalam, mengapa? Karena pada masa panen nanti, anda tinggal angkat jaring tersebut. Sehingga, metode panennya jadi lebih mudah dan ikan dapat langsung terangkat.
Selebihnya, metode budidaya ikan gabus dalam tong plastik atau drum membutuhkan perhatian yang sama seperti metode terpal. Termasuk untuk persiapan drum, pengisian air, tebar benih, hingga panen.
Penyakit dan Hama Ikan Gabus
Berikut adalah berbagai penyakit yang sering menyerang ikan gabus:
Bintik Putih
Penyakit ini bisa mengancam para pembudidaya ikan gabus gagal panen. Walaupuna air diganti secara rutin, bisa menjadi cara sia-sia karena adanya perubahan suhu saat siang dan malam.
Bintik putih dapat terjadi pada benih ikan ukuran dua hingga tiga cm, dengan gejala bintik putih pada mulut, tubuh, dan sirip.
Pengendalian penyakit bintik putih sangat mungkin anda lakukan. Caranya, siapkan media budidaya lain dengan air bersih, siapkan metil biru dan ember isi air. Campur kedua bahan dengan 1 tutup botol per lima liter air. Evakuasi bibit yang terinfeksi dan masukkan dalam ember metil biru hingga 10 detik. Pindah ke kolam baru, dan kuras kolam yang sudah terkena penyakit bintik putih.
Perawatan khusus ini harus anda lakukan selama dua hingga tiga hari agar rontok.
Penyebab penyakit ini adalah Ichthhyopthirius multifiliis.
Aeromonas Hydrophillia
Ikan gabus yang terinfeksi penyakit ini memiliki ciri-ciri berikut:
- Anoreksia
- Hemoragi
- Lesi bentuk ulcer pada sirip dan permukaan tubuh
- Hyperemia
- Peradangan sirip
Epistylis
Infeksi epistylis menyerang ikan gabus dengan ciri-ciri berikut:
- Ikan gabus terkena infeksi jamur, warna putih kekuning-kuningan
- Tubuh tampak kemerahan termasuk sisik lepas
- Luka melebar
Penanganan rutin menggunakan natrium klorida atau garam tidak beriodin. Metodenya adalah dengan memberikan garam 10.000 hingga 30.000 ppm atau 1-3% dalam 30 menit.
Gyrodactylus Sp.
Gyrodactylus Sp. merupakan parasit yang menghisap darah juga epitel. Juga, memutus rantai protein dengan mencuri makanan dari inang. Dalam budidaya ikan gabus, berikut adalah tanda-tanda ikan yang terkena infeksi gyrodactylus Sp:
- Ikan tampak terluka, sehingga terinfeksi bakteri
- Warna tampak pudar dan muncul kemerahan
- Sisik lepas
- Mucus pada sirip
- Kulit terkelupas
Penanganannya adalah dengan membasuh ikan dalam asetat 1:2000 serta lauran NaCl secara bergantian. Atau gunakan Praziquantel, 3ppm dalam akuarium. Cara lainnya menggunakan formaldehid dalam air akuarium dengan konsentrasi 25 ppm, membasuh dengan air garam konsentrasi 2,5% hingga 3%.
Trichodina Sp.
Ektoparasit yang sering menyerang ikan, terutama pada bagian sirip, insang, dan tubuh. Parasite tersebut bersifat planktonic yang dapat menginfeksi ikan semua umur, tapi seringnya adalah benih.
Ikan yang terkena infeksi menunjukkan perubahan seperti:
- Warna kulit lebih gelap
- Tidak nafsu makan
- Tubuh berlendir terlalu banyak
- Berat badan menurun
- Degenerasi serta nekrosis dalam jaringan epitel organ terinfeksi
Masa Panen Budidaya Ikan Gabus
Ikan gabus dapat anda panen jika mencapai berat hingga 250-500 gram tiap ekor. Untuk mencapai ukuran tersebut, anda harus memelihara ikan gabus minimal 8 bulan atau maksimal 10 bulan. Cara panen sangat mudah, yaitu dengan keringkan air kolam.
Daftar Pengusaha Sukses Budidaya Ikan Gabus
Masih sulit percaya kalau anda bisa sukses dengan budidaya ikan yang satu ini? Anda bisa melihat bagaimana orang-orang ini bisa sukses dari ikan gabus.
Aziz, Berhasil Raup 20 Juta Budidaya Ikan Gabus
Dari pekarangan yang nganggur, Aziz dari Banjarmasin, mampu menyulap lahan tersebut menjadi tiga kolam ikan Haruan atau Ikan gabus.
Setiap panen tujuh bulan sekali, Aziz mampu mengantongi keuntungan bersih mulai Rp 15 juta hingga Rp 20 juta.
Ukuran kecil mencapai harga Rp 20 ribu, ukuran sedang mencapai Rp 30 ribu, dan ukuran besar mencapai Rp 45 ribu, harga petani. Artinya, kalau Aziz menjual ke pasar langsung, pasti harganya lebih tinggi. Itulah mengapa Aziz memilih ikan gabus untuk bisnis.
Suhandi, Budidaya Bibit Gabus Raup 100 Juta/ Bulan
Yogyakarta punya pebudidaya Suhandi, dari Desa Sogan. Suhandi hanya memiliki lahan terbatas, sehingga ia hanya fokus dalam budidaya bibit.
Walaupun hanya pembibitan benih, omzet per bulan mencapai Rp. 100 juta dari total penjualan hingga 100.000 ekor bibit usia satu bulan. Tiap satu ekor, ia bandrol seribu. Bahkan jika sedang ramai, ia melayani penjualan benih dengan harga Rp 1.500.
Rohadi, Usaha Pembenihan Hingga 5.000 Ekor/ Bulan
Dari Sleman, Rohadi mungkin dapat menginspirasi Anda. Rohadi memilih ikan gabus karena suplainya yang masih bergantung dari tangkapan alam. Belum banyak para pebudidaya ikan gabus.
Belajar dari otodidak, kini ia jadi wirausahawan dan telah berhasil meiliki 29 kolam yang memproduksi hingga 5 ribu benih per bulan. Jika harga per benih adalah seribu, maka ia berhasil memperoleh jutaan rupiah.
Eks Kondektur Bus Jadi Jutawan Dari Ikan Gabus Hias
Asal Sidoarjo, Ilhan menyadari bahwa pandemi Covid-19 sangat mempengaruhi pekerjaannya. Sehingga, ia tidak lagi dipekerjakan dan beralih menjadi pbisnis ikan hias.
Kini, ia berhasil memiliki penangkaran dengan menjual anakan ikan gabus hias hingga Rp 35 ribu dan ikan gabus hias dewasa hingga Rp 3,5 juta per ekor.
Alasan memilih ikan gabus hias adalah karena perawatan lebih mudah, tanpa perlu air filter, dan daya tahan tubuh kuat walau dalam air keruh.
Dengan total 37 jenis gabus hias yang ia miliki, jenis yang paling laris adalah channa blue pulccra dan channa maru yellow centarum. Keren, ya!
Kartono, Ternak Ikan Gabus Modal 2 Juta
Menghabiskan waktu dua tahun untuk belajar, Kartono kini menjadi jutawan. Berasal dari Madiun, Jawa Timur, Kartono memilih ikan gabus karena manfaatnya yang besar dalam kesehatan.
Bahkan, menurutnya, budidaya ikan gabus sangat penting karena harganya yang tinggi, stabil, permintaan tinggi, dan masih jarang pebudidaya memilih ikan tersebut.
Kisahnya bermula ketika ia hanya menyediakan modal Rp 2 juta rupiah. Namun, setelah panen ia berhasil meraup untung hingga empat kali lipat dari modal tersebut, wow!
Dengan penghasilan tersebut, maka Kartono memilih memutar uang untuk membuat kolam terpal, beli bibit, beli pakan, dan beli vitamin untuk ikan.
Apa yang membuat panennya berhasil adalah karena Kartono rajin mengganti air kolam dua minggu sekali, memberi pakan lima kali per hari, serta memberi vitamin.
Nah, dari seluruh kisah tentang budidaya ikan gabus, anda dapat belajar bahwa tidak perlu harus menyiapkan modal puluhan juta. Asal anda memahami bagaimana syarat budidaya, mulai dari pilihan bibit, kualitas air, dan perawatan, maka anda pasti berpeluang untuk menjadi pengusaha sukses ikan gabus berikutnya!
Sumber:
Statistik [KKP] – Produksi Ikan Gabus Indonesia
Budidaya Ikan Gabus Dalam Terpal
Info Agribisnis – Pengendalian Penyakit Bintik Putih Ikan Gabus
Pengusaha Sukses Ikan Gabus Hias
Incoming search terms:
- https://suksespedia id/budidaya-ikan-gabus/